Share

60. Untuk Anak Kita

Rhea menatap layar ponselnya yang berdering tanda dia mendapat telpon dengan tanpa minat untuk mengangkatnya. Pasalnya, nama peneleponnya adalah bertuliskan huruf kapital membentuk kata 'MOTHER'. Sudah pasti dia akan mendapat omel karena tidak memberi kabar. Di dering ketiga, dia akhirnya dengan enggan mengangkatnya.

"Apa yang kamu tunggu Rhaenira Aslein!"

Rhea menjauhkan ponselnya dari telinganya. Ibunya tidak akan memanggilnya dengan nama lengkapnya selain jika dia sedang marah.

"Maaf." Ia membalas dalam nada pelan.

"Apa katamu?! Kau sudah membuat orang satu rumah khawatir!" Ibunya membentaknya.

"Maaf," ia mengulang.

Rha baru menyadari bahwa mematikan handphone selama berhari-hari bukanlah tindakan bijak. Itu tidak akan menyelesaikan masalah melainkan malah menambah masalah baru. Seperti ini misalnya.

Bukannya dia tidak ingat keluarga. Rhea tentu ingat dan kangen dengan ayahnya, ibunya, Eda. Tapi mau bagaimana lagi, dia sudah paham

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status