Share

Akhirnya Bertemu

Aku tidak percaya Rahman mengendap masuk ke dalam halaman belakang rumahku tepat di bawah jendela rumahku di lantai dua. “Man, kamu lewat mana?” bisikku namun keras. Hingga suaraku terasa serak.

“Gus, pakai tali, turun. Aku nanti akan mengalihkan perhatian semua pengawal. Wes yo. Kamu cerdas. Pikirkan cara itu,” teriakan pelan Rahman. Tepatnya teriakan pakai suara dalam.

“Tapi, aku harus memakai tali apa?” batinku mencari cara yang tepat dan hisa aku gunakan untuk menuruni kamar yang lumayan tinggi ini.

“Duh, aku tidak tahu harus pakai apa ini.”

Aku kembali berjalan di balkon melihat Rahman yang sudah tidak ada di sana. “Kemana, dia?” batinku menatap semua arah. Ternyata Rahman berbicara kepada pengawal menyogoknya dengan rokok yang begitu banyak. Tapi, aku masih tidak tahu bagaimana mencari cara untuk menuruni jendela kamarku, hingga aku kembali melihat batang pohon yang berdiri tegak di pinggir

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status