Share

Dingin Dan Hangat

Naren mengangkat alisnya melihat pintu rumahnya tidak dikunci. Lelaki itu menatap jam di ponselnya, sudah tengah malam. Dengan hati – hati ia melangkah masuk ke dalam kediamannya.

Naren menghentikan langkahnya melihat sosok yang duduk di ruang tengah. Ia menghela napas melihat tingkah orang itu.

“Ibu, ngapain disini?” tanya Naren.

Ibu Naren, Bu Tari, menatap anak semata wayangnya terkejut. Wanita itu baru saja hendak mengambil minuman dingin di kulkas.

“Ibu mau menginap disini,” kata Bu Tari pasti.

“Bukannya ibu mempunyai tempat tinggal sendiri?” tanya Naren heran.

“Duh kamu itu kenapa banyak bertanya? Bikin kesal saja,” tanggap Bu Tari kesal.

Naren menghela napas kasar. “Bu, harusnya disini saya yang kesal. Ibu tiba – tiba saja ingin tidur disini. Padahal selama ini, Ibu selalu tidur di luar.”

Bu Tari merotasikan bola matanya, wanita itu meyilangkan kedua tangannya di depan dada. Ia meletakan botol air mineral yang dingin di atas meja.

“Kamu punya kamar kosong kan? Ibu akan tidur dis
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status