Share

Diajak Jalan

Shena rasanya ingin mati. Bagaimana tidak? Apabila seharian ini, ia di seret-seret oleh bibi Mahendra dan juga sang mama pergi ke tempat bridal, ke salon, ke mal.

Setelah pertemuan keluarga selesai dilakukan beberapa hari lalu, ibunya dan bibi Mahendra jadi sangat dekat. Mereka dengan antusiasnya mulai merencanakan pesta pernikahan kecil-kecilan yang akan dihadiri oleh sanak keluarga saja.

Malam harinya, tepat pada pukul delapan, Shena diturunkan oleh sopir di apartemen.

“Tante tidak mau mampir dulu?” tanya Shena pada Rossa.

Rossa menggelengkan kepalanya, “Tidak perlu. Kau pasti capai sekali hari ini, istirahatlah. Tante pun akan beristirahat juga.”

Shena melambaikan tangannya sembari mempertahankan senyumnya sampai mobil yang membawa Rossa tak terlihat lagi. Setelah yakin Rossa pergi, Shena langsung masuk ke dalam gedung, lalu menaiki lift, pergi ke lantai atas apartemennya.

Selain raut mukanya yang nampak lesu dan tak bersemangat, tak ada yang salah dengan Shena kala sang bibi meli
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status