Share

B14. Sebuah Tawaran

Evan hanya berdiri melihat Kayana berlalu pergi dari hadapannya. Lantas dia membalikkan badannya dan mendapatkan sebuah remasan kertas di bawah sana, tepat di samping sepatunya. Evan membungkuk dan mengambil gulungan kertas yang sudah kusut.

Mata Evan mengikuti tiap baris rangkaian kata yang ada di sana. Mata Evan menatap jauh ke depan. Tangannya meremas selembaran yang ada di tangannya, lalu Evan membuang remasan kertas itu.

Evan melangkah hendak menyusul Kayana, akan tetapi Evan ketinggalan jejak. Kayana sudah hilang dari pandangan Evan.

"Sial!" umpat Evan sambil menyepak angin di atas jalan yang terbuat dari semen.

Sementara itu di lain tempat, seorang wanita tengah bingung dan cemas. Dia berjalan mondar-mandir di ruang tengah dengan membawa sebuah ponsel di tangan kanannya.

"Bagaimana bisa ketahuan? Kenapa aku benar-benar sial," umpatnya.

Laras kembali berjalan mondar-mandir sambil menggigit kuku. Sampai-sampai Laras tidak sadar jika pintu utama terbuka. Dari balik pintu muncullah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status