Share

Bab 30

"Kamu benar-benar gila, Nindi. Yang licik itu sebenarnya kamu. Kamu sengaja dekatin Dewa untuk menjalankan misimu dan tunanganmu, kan? Kamu sama Dewa itu bukan atas dasar cinta," lanjutku sangat geram.

"Furi! Tutup mulutmu!" teriak Dewa seolah lebih membela Nindi.

"Tunangan? Kamu tadi bilang tunangan?" lanjut Dewa terlihat kaget.

"Sayang, apa maksudnya? Apa benar yang dibilang Furi?" Mata Dewa seketika mengarah pada Nindi.

"Jangan percaya sama dia, Sayang. Itu fitnah. Dia sengaja memfitnah aku demi dapatin kamu." Nindi makin menempel di lengan Dewa.

Aku hanya menyeringai. Mentertawakan kebodohan lelaki yang telah menghalalkanku. Bisa-bisanya dia terperangkap dalam permainan Nindi.

Karena keadaan yang tak kunjung kondusif, Nindi langsung menyambar tasnya yang tergeletak di ranjang. Dia juga langsung mengenakan high heel-nya dan keluar kamar begitu saja dan menyenggolku dengan sengaja.

Setelah Nindi pergi, Dewa kembali duduk di ujung ranjang. Tangannya berkali-kali meremas rambut cepakn
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status