Share

Manipulasi

"Han-hantuuuu!" Aku dan Asih berkata bersama. Asih maju kedepan dan aku juga maju kedepan hingga akhirnya kami saling tubruk.

"Auuu!" Pekikku. Aku memegangi kening sedangkan Asih memegangi bibirnya. Memang Asih lebih tinggi dari pada aku. Cukup jauh perbedaanya. Dia memiliki tinggi badan yang lumayan sekitar 167 sedangkan aku hany 155. Asih berkulit gelap namun memiliki wajah yang manis dengan wajah oriental.

"Kamu ini gimana si, Sih?" gerutuku.

"Abis Bu Bos juga ngapain maju? Kan kamarnya disana!" Asih menunjuk kearah pintu kamar.

Tak lama pintu kamar ayah terbuka. Reno dan Bulik Tuti keluar dengan sedikit heran. Aku kelimpungan. Malu jika aku ceritakan.

Kulihat Bulik yang masih memegangi tissu untuk mengelap matanya. Artinya tadi yang menangis itu Bulik?

"Tadi yang menangis itu, Bulik?" tanyaku saat Bulik mendekat. Aku yang masih terduduk bersama Asih langsung bergegas berdiri.

"Iya, Nduk. Bulik sedih sekali mendengar penuturan Mas Indra tentang semua yang Linda lakukan. Bulik menye
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status