"Hahaha dasar pria gila" Maki Callisto, begitu melihat Asrahan yang tak sadarkan diri dengan darah yang mengalir keluar dari topengnya.
"Ellyn, bisa kamu lepas topeng menjijikan ini" Faellyn langsung mengangguk dengan permintaan Callisto.Callisto tersenyum begitu melihat topeng tersebut terlepas dari wajah Asrahan dengan mudah."Sudah kuduga,Ah Ellyn apa yang ayah katakan padamu? " Faellyn menatap Callisto lalu berpikir sejenak."ah aku mendengar seperti ayah sudah berjuang sangat keras untuk memisahkanku dengan Michael, dan tentang menjelajah dimensi" Jelas Faellyn."Yah, aku bisa mengerti tapi itu tidak seperti yang kamu pikirkan" jelas Callisto."kalau sudah begini mau tak mau kita harus mengundur kepulangan kita, Ellyn apa kamu keberatan?" Faellyn kembali menatap Callisto tanpa bereaksi apapun."Bukankah kak Cal mahir dalam sihir? anda bahkan menerobos kuil dengan sihir" Callisto tersenyum dengan"Apa yang membuatmu kembali begitu cepat Adrian?" sosok gadis yang tengah bersimpuh sambil menutup matanya tersebut menoleh lalu menatap Adrian dengan tatapan tajam lalu melunak diiringi senyuman yang manis terbentuk dibibirnya."Anita?" Adrian berjalan mendekati anita lalu memeluknya dengan sangat erat. "Bagaimana?" Lirih Anita tepat di telingga Adrian yang membuat Adrian melepaskan tangannya yang mendekap erat anita dan sedikit berjalan mundur. "Aku bertemu pria bertopeng itu, namun aku bertemu Faellyn disana" Anita berjalan keluar dari ruang doa diikuti Adrian yang membuntutunya tanpa diminta. "Faellyn ya?" Anita tersenyum."Dia memang menganggu" Lanjutnya dengan lirih sampai-sampai sulit didengar Adrian. "Anita?" Anita membalikkan tubuhnya menghadap Adrian lalu menatap matanya lurus. "Apa yang terjadi Adrian?" Ujar Anita sambil tersenyum sangat manis pada sosok pria didepannya.tanpa disadarinya telinga
"Selamat datang kembali putri mahkota" Aku mengangguk singkat. Setelah berita kematian nani sampai padaku lewat surat yang Carlios kirimkan, aku bergegas kembali setelah pembicaraan panjangku dengan ayah dan sebelum Michael sadar. "Putri mahkota, Saya adalah adel saya akan menjadi pelayan anda untuk sementara" Panggilan itu, aku sedikit membencinya, karena dengan pangilan itu kejadian yang mengerikan seakan akan terjadi padaku."Adel ya, Baiklah adel Kamu akan berkerja dibawah Tania" Tegasku, begitu tatapanku bertemu dengan seseorang yang sangat mirip dengan Tifia. "Baik Putri mahkota " Mau dilihat bagaimanapun dia jelas-jelas mencurigakan, siapa yang mengirimnya?"Putri Mahkota Saya Tania, Suatu kehormatan dapat melayani anda" Aku hanya mengangguk lalu berjalan melewati mereka.Aku tidak menyangka Nani dieksekusi, terlebih lagi Michel tetap tidak sadar meskipun kaisar sudah sadar."Tania, antarkan aku ke makam Madam
"Kakak ipar?" Aku sedikit tertegun. Gambaran aneh saat Kaisar menyentuh pundakku adalah kematian kaisar, kematian yang sama dengan karya aslinya. "Kalau begitu saya akan kembali ke istana saya" Pamitku, aku keluar tanpa menunggu jawaban Carlios, entah sejak kapan aku mulai terbiasa dengan sikap kurang ajarku terhadap Carlios. "Surat yang kaisar berikan padaku, membuatku sangat penasaran namun sebelum itu ada hal yang harus ku lakukan. "Tania, apa kita bisa memasuki hutan terlarang?" Tania menatapku sejenak. "Saya bisa memasukinya putri, apa perintah anda" Bagus, orang-orang Andreash memang tidak mengecewakan. "Pergilah saat malam hari tanpa ketauan, cari makam bernama 'Nani' apa kamu mengerti?" Tania mengangguk paham dengan apa yang ku bisikkan padanya. "Adel, Layani Putri mahkota" Sinis Tania lalu keluar dari kamarku."Keluarlah, bawalah buku-buku ini padaku" aku memberikan kertas padanya. "Bai
"Kamu sudah berkerja keras" Aku tersenyum formal dengan pujian yang kaisar berikan padaku. Seminggu berlalu semenjak prosesi pemakaman Michel, istana kekaisaran kembali disibukkan dengan perkerjaan yang membuat setiap orang tidak dapat bersedih berkepanjangan."Anda terlalu memuji baginda, kalau begitu saya akan kembali" Pamitku dengan hormat. Nani, Michel, Michael benar-benar kehilangan orang-orang disampingnya. Tentang makam Nani, aku sudah memperbaikinya dan soal nama Chael yang ditulis mendiang Michel akan dijelaskan baginda saat Chael sampai dan itu sekitar besok pagi menjelang siang hari. Ah lalu, aku tidak mendapat jawaban dari ayah tentang ijin pernikahanku dengan Michael. "Fae?" Ah, aku mematung. Apa aku gila? bagimana mungkin aku mendengar suara Chael sekarang?"Fae? apa kamu tidak merindukan ku? " Ah. Tangan?"Chael?" ia mendekapku sangat erat, entah mengapa aku merasa senang ia kembali
"Ayah apa anda tidak akan ikut dalam parade?" Callisto menatap sang ayah yang kini mengarahkan kudadanya untuk menjauh dari rute parade. "Tidak, jangan kembali sendiri"~terjemah (Jangan kembali sendiri tanpa adikmu, apapun yang terjadi kamu harus membawa adikmu kembali bersamamu) Callisto tersenyum masam."Saya akan berusaha" sanggupnya sambil melihat kuda yang ditunggangi Asrahan yang kian menjauh."Callisto Andreash!" Ia terkejut lalu menoleh ke sisi lain. "Putra mahkota? " spontannya lirih. "Apa grand duke... ", "Ayah sedikit lelah karena terlalu lama menahan barier" Tegasnya memotong pertanyaan sang putra mahkota lalu memacu kudanya melewati putra mahkota.Meskipun itu sebuah kebohongan karena sebenarnya Asrahan hanya malas memperlihatkan dirinya didepan publik, apalagi bangsawan. Michael menatap Asrahan yang memacu kudanya menjauh dari rute parade. "Begitu ya... Beliau berusaha sangat keras"
"itu terjadi sekitar 16 tahun yang lalu ..." tundukku, aku tidak berani menatap mata emas Faellyn secara langsung. Aku tersesat saat mengikuti Duke ronan yang tengah berburu, Michel yang sakit-sakitan tidak pernah menghadiri perburuan sebagai gantinya aku yang menghadiri setiap undangan perjamuan maupun perburuan yang mengundang Michel. Saat itu hari semakin malam, aku yang berusia 4 tahun sangat takut berada ditempat yang sangat asing bagiku, aku yang ketakutan menangis berharap ada seseorang yang mendengar tangisanku dan menemukanku. Namun yang datang bukanlah seseorang yang ingin menjemputku melainkan binatang buas yang siap memangsaku. Aku berlari sambil terus berteriak meminta tolong, cukup lama aku berlari, sampai pada akhirnya aku tiba diujung jurang. Aku terpojok dan ibumu menyelamatkan" aku menjeda ceritaku. "ibumu menitipkan bayi kecil berusia 1 tahun padaku, beliau juga memberi perlindungan kekuatan suci dan menu
"Saya baik-baik saja, karena ada Chael disamping saya"~"Saya baik-baik saja, karena ada Chael disamping saya"~"Saya baik-baik saja, karena ada Chael disamping saya"Michael meneguk Sampanye ditangannya dalam sekali tegukan, suara Faellyn terus terngiang-ngiang dipikirannya sampai rasanya seperti orang gila yang langsung tersenyum kala mengingat satu kalimat itu. Namun ia cukup kesal karena kakak beradik Andreash itu kini tengah menjadi pusat perhatian karena melakukan dansa kedua bersamaan, meskipun dansa pertama Faellyn tetap milik Michael namun ia merasa tidak terima karena Sibling Andreash lebih menarik perhatian bangsawan daripada Putra mahkota dan tunangannya. "Kapan lagunya berhenti?!" Ruth menatap sang putra mahkota yang terlihat sangat siap untuk membunuh seseorang yang telah mencuri tunangannya."Yang mulia ini belum sampai satu menit sejak putri berdansa dengan Tuan muda Andreash" Jelas Ruth berdasarkan fakta secara real time.
"Benar" Suasana menjadi hening, aku tidak pernah menyangka akan mendapatkan fakta semudah ini."Kenapa?" Ia hanya terdiam tanpa bereaksi apapun. "Ellyn apa kamu tau, aku tidak bisa merasakan perasaan manusia, meskipun ayah mengajariku sekalipun tidak ada yang berubah sama sekali, karena ayah... ", "Ayah tidak bisa merasakan perasaan manusia karena kutukan" potongku. "Ah, kamu sudah tau ya?" Benar itu yang tertulis dalam buku yang tak berjudul itu."Ellyn, mari temui ayah sekali lagi" Aku menatapnya tanpa bereaksi apapun. "Apa ayah menyegel ingatan saya seperti ayah menyegel kekuatan sihir Call?" ia mengeleng kecil. "Ayah menyegel ingatan semua orang" apa dia gila, menyegel ingatan semua orang apa dia dewa? "Sebenarnya ayah tidak perlu menyegel ingatan semua orang, karena saat kamu mengingat seluruh potongan ingatanmu ingatan semua orang tentang kehidupan yang berulang akan otomatis tersegel, namun ayah tidak ingin k