Share

Bab 22

Astaghfirullah...

Kuelus dada yang terasa sesak.

Bagaimana mungkin aku penyebab sakitnya Umi, sedang akulah korban di sini.

"Maksud kamu apa Mas? Kamu menuduhku?" ku tatap tajam matanya.

Sudah hilang rasa hormatku untuknya. Seorang lelaki yang tak bisa mempertanggung jawabkan kesalahannya, sangat tak pantas dia disebut laki-laki.

"Kalau kamu gak cerita sama Umi, gak mungkin Umi bisa sakit seperti ini!"matanya melotot. Deru nafas kian memburu, amarah sudah menutupi logikanya. Hingga tak bisa membedakan mana yang salah dan mana yang benar.

"Kamu mengkambing hitamkan aku, Mas. Setelah apa yang kamu perbuat kepadaku."

"Memang ini semua salah kamu, kamu sengaja menceritakan kepada Umi. Kamu ingin balas dendam padaku, jadi kamu manfaatkan Umi. Iya kan? Ngaku kamu!"ucapnya sambil mengarahkan jari telunjuk tepat di depan wajahku.

Ya Allah lelaki macam apa yang dijodohkan Ayah padaku?

Ku tahan amarah, aku tak ingin membuat keributan di rumah sakit. Banyak pasien yang sedang sakit, aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
pantas kau dihina njing. udah jelas si adam g cinta tapi kau gampang aja mengangkang krn nafsu. mana cuman dinikahi siri lagi
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status