Share

42. Rencana Siska lagi

Rumi hari itu jalan dengan kaki agak pincang,karena terjatuh tadi pagi. Biantoro melihat itu dengan kesal.

Biantoro yang saat itu berada di belakang Rumi, segara berjalan cepat lalu mengangkat Rumi ala bridal style menaiki anak tangga.

Rumi segera mengalungkan tangannya ke leher Biantoro dengan erat, karena takut jatuh.

Rumi menatap Biantoro dengan tajam, Biantoro membuatnya terkejut dengan tingkahnya ini.

"Bikin kaget aja!" Omel Rumi.

"Lebih baik kamu, jangan kerja dulu, jika masih sakit!" Bentak Biantoro.

"Iya," jawab Rumi, matanya terus melihat ke arah wajah Biantoro, sepanjang jalan itu.

Walaupun Biantoro terlihat selalu kasar, entah mengapa Rumi merasa Biantoro sebenarnya selalu melindunginya.

"Menyusahkan!" Umpat Biantoro saat melepaskan gendongan nya.

Rumi tersenyum mendengar itu, Biantoro memang kasar di mulut tapi sikapnya sangat manis walau kadang-kadang aneh.

"Apa kamu jatuh cinta padaku?" Tanya Rumi tiba-tiba.

Biantoro menghentikan langkahnya mendengar itu. Dia menelan lu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status