Share

Tertangkap

Endah memperhatikan dengan saksama hampir tak berkedip kedua orang di depan dan di sampingnya. Hampir dua pertemuan ia ikut serta, tetapi tidak satu pun dari pertemuan tersebut yang penuh arti.

Tidak ada obrolan rahasia. Adit hanya banyak menceritakan proses kedekatannya dengan Sena. Hingga sempat tadi Endah menyindir.

“Kalau kamu memang begitu menyukai Sena, kenapa bisa setega itu padanya?” Endah menelengkan kepala sedikit saat menyampaikan hal tersebut, tentu saja dengan maksud mengejek.

Adit melemparkan tatapan keji sedikit sebelum kembali tengelam dengan obrolan seru bersama Monik. Dua orang dengan pikiran kalau tindakan mereka tidak pernah salah sedang berkumpul kini. Ia sendiri tidak paham kenapa bisa ikut duduk di sana.

Minuman pesanan yang sudah datang beserta dengan kentang goreng. Selain itu Endah juga memesan salad sayuran. Walau berkonsentrasi dengan diktat di tangan, tak dipungkiri jika ia bisa mendengar apa saja yang sedan

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status