Share

Luka yang membekas selamanya

Arya mengemudi dengan kecepatan tinggi, untung saja saat ini sudah dini hari jadi jalanan tergolong sepi. Dimas yang skill mengemudimya tidak kalah dari Arya bahkan sampai kewalahan mengejarnya.

"Dia ya, benar-benar. Kalau ditangkap polisikan bisa gawat" gerutu Dimas didalam mobil sambil celingukan kanan kiri karena akan menerobos lampu merah.

Benar seperti dugaannya, Arya pulang ke mansion. Orang-orang di mansion sudah kenal akrab dengan Dimas, jadi mereka semua menyambut Dimas yang sudah beberapa tahun tidak main kesana. Bahkan Dimas berbincang sejenak dengan satpam yang lebih dulu menyapanya. Setelah itu, diapun masuk kedalam rumah mencari Arya.

"Hei, apa Mamih sudah bangun? Aku mau menyapa sebentar" ucapnya yang saat berada didepan kamar Mamih Ratna, saat itu pula Arya membuka pintu dan keluar dari sana.

"Tidak perlu, Mamih masih tidur" jawab Arya yang berubah ketus tidak seperti saat mereka bertemu di apartemen Swastika. Tanpa mempedulikan omelan Dimas, Arya melenggang masuk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status