Share

Tamu Istimewa

Suasananya masih hening dengan hanya ditemani suara desisan dari AC. Di meja satu-satunya yang hanya berisi secangkir kopi dan segelas jus jeruk, kedua orang itu masih saling berhadapan. Dengan posisi satunya duduk tenang dan berwajah tegang, sementara yang satunya terus menggoda dengan sedikit mencondongkan tubuhnya untuk memegang tangan sang pria.

“Mas, aku mau bekerja sama kalau kamu mau. Aku bisa berhenti mengusik kehidupan kamu dan bahkan tak mengungkap soal identitas Naka, tapi kamu harus bersedia untuk membuka hatimu untukku. Kamu harus memberiku ruang yang lebih lapang di dalam kehidupan kamu. Aku rela kok kalau kita harus sembunyi-sembunyi, atau… dicap pelakor sekalipun. Aku nggak peduli. Yang penting bagiku hanyalah agar aku bisa dapat bersama dengan kamu--“

“Berhentilah bicara sampah.” Di satu titik Vino akhirnya bersuara sambil menepis tangan Ratu. “Nggak mungkin saya melakukan itu.”

“Mas --“

“Bagaimanapun kamu berusaha untuk memutarbalikkan fakta, yang terjadi malam itu a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status