Share

Hancur Yudi

“Mereka sedang bermain-main?” Wijaya menatap Muklis datar setelah menerima laporan “Apa perceraian Bima tidak bisa berjalan cepat?”

“Mili nggak mau diceraikan.” Muklis menjawab santai.

Menyandarkan di sofa mendengar laporan dari Muklis, tidak tahu harus berbuat apa karena mereka harus menikah. Sudah cukup bagi Wijaya melihat putrinya bersikap wanita murahan depan pria bersuami, pilihannya masih jatuh pada Bima meskipun mereka mencoba berbagai macam cara agar mau pindah hati.

“Pernikahan mereka harus tetap terjadi.” Tania masuk sambil membawa minuman dengan menutup pintu terlebih dahulu “Terlalu resiko kalau mereka tidak menikah.”

Menatap Tania yang meletakkan minuman diatas meja, setelahnya memilih duduk disamping Wijaya yang masih menyandarkan kepalanya di sofa.

“Selamat atas kehamilannya, Bu.” Muklis berkata sopan.

“Makasih, Om.” Wijaya mengalihkan pandanga

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status