Selena sudah menduganya. Hayden pernah mengutarakan hal tersebut saat mereka berada di perkebunan.Awalnya, Selena merasa agak tidak suka pada Hayden karena dia menggunakan cara yang kotor untuk mencapai kekuasaan.Pria yang tamak akan kekuasaan tiba-tiba memilih untuk melepaskan segalanya demi mencari keadilan bagi keluarganya. Padahal, tinggal sedikit lagi dia sudah bisa meraih dunia yang diinginkannya. Tapi dia memilih untuk menyerah.Selena mulai melihat Hayden dengan sudut pandang yang berbeda. Ternyata, dia masih seorang pria sejati.Michelle terperangah. Semua orang pun tahu bahwa selama ini Hayden telah menunjukkan perhatiannya dan mati-matian mengejarnya.Semua orang bilang Hayden sangat mencintainya. Ketika kata itu terucap dari mulut Hayden, Michelle sangat terpukul. Pikirannya seolah-olah terasa hampa."A-Apa maksudmu?"Dia membungkukkan tubuhnya dan menarik kerah baju Hayden dengan kedua tangannya, "Kamu mau ninggalin aku demi wanita murahan itu?"Sampai detik ini pun, dia
Tidak ada yang lebih memahami ambisi Hayden dibanding dirinya. Dia bahkan sudah siap untuk bernegosiasi dengan keluarga Aswin.Meskipun dia benar-benar ingin mengusir Michelle dan membuat batasan yang jelas, tapi masalah dengan Michelle tetap perlu diurus. Keluarga Aswin tak boleh menderita sia-sia.Tapi, dia tidak pernah menyangka bahwa Hayden akan mengatakan hal seperti itu. Dia sedang bertanya-tanya apakah Hayden memiliki taktik tersembunyi?Dulu, Selena mungkin akan berpikir begitu, tapi sekarang tidak lagi. Hayden benar-benar tulus.Dia tidak ingin Molin mengorbankan nyawanya demi kesuksesannya di masa depan.Ekspresi ramah Mira pun meluntur, "Hayden, jangan gegabah. Haruskah kamu sampai mengundurkan diri? Gak mungkin, benar-benar gak mungkin."Rudy menatap wajah Hayden dengan tajam, "Beri aku satu alasan."Tidak pernah Hayden merasa setenang dan selega ini, "Aku sudah muak dengan persaingan bertahun-tahun ini."Sikapnya ini sama seperti anak generasi Z di tempat kerja, dia bahkan
Michelle menyerang Molin di kamar tidur. Siapa yang akan memasang kamera CCTV di kamar tidur kalau bukan karena tujuan tertentu?Mia menggunakan kesempatan ini untuk memutarbalikkan fakta, dan mencoba mengurangi kesalahan Michelle.Dia tidak mengira Hayden akan menggunakan taktik ini!"Singkirkan dia dariku. Aku mau lihat apa yang sebenarnya dia lakukan," perintah Rudy dengan nada dingin.Sebenarnya, Selena ada di lokasi kejadian itu dari awal, jadi Hayden bisa saja meminta Selena untuk bersaksi.Selena sekarang berada dalam situasi yang sulit karena dia juga bagian dari keluarga Farrell. Namun, mengingat bantuan Selena pada Molin di situasi kritis, Hayden pun berusaha untuk membuatnya tidak kesulitan.Begitu proyektor dinyalakan, Michelle pun langsung menutup matanya. Habislah dia.Di layar, terpampang jelas saat dia mencoba menyerang Selena namun dicegah, kemudian menyerang Molin.Tidak hanya menampar saja, dia bahkan menarik kepala Molin dan menjedotkannya ke dinding dengan keras.T
Semua yang ada di sana mengetahui hubungan rumit antara Harvey dan Hayden. Meskipun Selena belum rujuk, tapi dia masih menjalin hubungan dengan Harvey.Keberadaannya di sana jelas bukan untuk membantu Hayden. Dia adalah orang yang paling tidak mungkin berbohong di antara semua yang hadir.Saat ini, Selena tidak mau memperkeruh situasinya hanya karena dia dan Michelle pernah berselisih di masa lalu. Dia juga tidak memihak Michelle dalam konflik antara Harvey dan Hayden.Entah bagaimana cara Michelle dan Mia membujuk Rudy, tetapi Molin tidak seharusnya dijadikan alat penukaran kepentingan antara kedua keluarga.Setelah mendengar perkataannya, Mia terlihat agak tidak senang. Tetapi, dia hanya seorang pelayan dengan status rendah, sehingga pada saat yang sensitif seperti ini, dia tidak berhak untuk berbicara.Rudy pun mengangguk. Dia sangat sibuk sebelumnya sehingga tidak punya waktu untuk bertanya kepada Selena."Rupanya begitu, ya. Gak heran kamu tiba-tiba berada di tempat keluarga Aswin
Keluarga Farrell tidak menyangka bahwa pendirian Hayden begitu teguh. Sekarang, tidak ada lagi yang meragukan kalau dia benar-benar serius.Jasper mengingatkan, "Kalau kamu benar-benar ingin membawa ini ke pengadilan, kami juga akan menyewa tim pengacara terbaik. Paling-paling, dia hanya akan didakwa dengan kejahatan melukai dengan sengaja, dan dia sendiri juga sedang hamil. Kami bisa mengajukan permohonan untuk meringankan hukumannya."Selena sudah tahu bahwa keluarga Farrell selalu melindungi anggota keluarga mereka. Tetapi melihatnya sendiri secara langsung masih membuatnya merasa terganggu.Meskipun dia dan Molin tidak memiliki hubungan apa pun, saat memikirkan pemandangan mengerikan saat dia dipukul, Selena secara refleks meremas erat jari-jarinya.Selena sudah lama menyadari bahwa di dunia ini, yang kuatlah yang dihormati. Bahkan dirinya yang sekarang pun tidak bisa bertindak sesuai keinginannya sendiri. Ada banyak hal yang tidak bisa dia lakukan."Kakek, aku harus pergi ke dapur
Setelah Selena pergi, hanya tersisa Hayden yang berdiri sendirian di sana.Dia memiliki postur tubuh dan tinggi badan yang mirip dengan Harvey. Bedanya adalah, dia selalu terlihat rendah hati di hadapan orang lain.Ketika bertemu dengan orang yang lebih tua atau berpengalaman, dia secara refleks akan membungkuk dan menunjukkan sikap rendah hati dan perhatian.Berbeda dengan Harvey yang akan tetap sombong dan percaya diri bahkan saat menghadapi raja langit sekali pun.Harvey dilahirkan sebagai pewaris tunggal keluarga Irwin. Sejak kecil, keluarganya sudah menaruh harapan besar padanya. Dia pun kemudian berhasil meraih kesuksesan di bidang militer. Dia adalah sosok yang sangat dihormati dan berkuasa.Keluarga Aswin memiliki situasi yang lebih rumit. Sejak kecil, Hayden didorong oleh keluarganya untuk terus maju, dan dia terus mengambil setiap langkah dengan hati-hati.Dia tidak ingin melakukan hal-hal seperti itu, tetapi keluarganya menggunakan Molin untuk mengancamnya.Keluarga Aswin ya
Michelle pun panik, "Ayah, gimana denganku? Ayah harus membantuku, dong."Rudy memandangnya dengan dingin, "Enyahlah dari sini."Mia menarik lengan baju Michelle, khawatir kalau dia akan salah ngomong dan membuat Rudy marah di saat-saat seperti ini."Nona, aku akan membawamu turun untuk membalut lukamu dulu. Nona masih hamil, dan bayi ini sangat penting bagimu. Nona harus lebih berhati-hati."Kalau bukan karena anak ini, dia pasti sudah dipenjarakan!Rudy melirik Jasper, "Bawa orang bodoh itu turun dan balut lukanya. Pelayan, siapkan lagi secangkir teh untukku. Mengenai kamu ... "Dia melirik Mia, membuat jantungnya berdegup kencang. Dia tanpa sadar hampir saja ingin langsung berlutut."Kamu tetap di sini. Aku punya pertanyaan untukmu.""Baik."Setelah hampir semua orang pergi dari ruangan, Mia dengan tegang menarik-narik pakaiannya dan berkata, "Tuan, jika ada yang ingin dikatakan, langsung saja."Hanya dengan tatapan diamnya saja, Mia sudah merasa sangat tidak nyaman."Aku ingat kamu
Selena sedang menyeduh ramuan obat di dapur, Mira pun ikut masuk. Dia meminta pelayan menyiapkan seekor ayam betina dan beberapa sayuran bergizi.Melihatnya memakai apron, Selena agak kaget. Mira menyiapkan semua ini bukan untuk Rudy, melainkan untuk menjenguk pasien yang sedang menjalani perawatan pasca keguguran."Nenek, kamu memasak untuk Molin?"Dari dulu, Mira tidak menyukai Selena. Namun, saat melihat Selena mengerahkan seluruh tenaga untuk menolong pasien dari area pengawasan hari ini, dia pun sadar bahwa Selena adalah seorang dokter yang menjunjung tinggi etika medis.Ketika berada di meja operasi, dia tidak mengesampingkan urusan pribadi dan mengutamakan kondisi Rudy. Kalau tidak, hari ini dia tidak akan melindungi adik perempuan dari keluarga musuh.Hanya saja, sebelumnya dia selalu menganggap Selena sebagai wanita yang licik dan cerdik.Mira menghela napas. "Jujur, aku nggak berpura-pura baik. Di satu sisi, aku ingin menebus kesalahan Michelle dan di sisi lain aku merasa gad