Share

Bab 94

Pemandangan malam di Jalan Marina terkenal sangat indah. Kedua sisi jalan aspal yang luas disinari oleh lampu-lampu yang gemerlap, seperti jalan menuju surga, membentang sampai ke tempat yang tak terlihat oleh mata.

Selena menurunkan jendela mobil dan membiarkan angin laut bertiup masuk.

Angin laut yang sejuk bertiup ke lehernya, berhembus begitu kencang hingga hatinya pun menjadi sejuk.

Olga mengingatkan sambil mengendalikan setir, "Jangan sampai masuk angin."

"Ya, hanya sebentar saja." Selena meletakkan tangannya di jendela mobil dan menyandarkan kepalanya di lengannya, lalu menutup matanya dan merasakan kebebasan angin.

"Olga, aku sudah memikirkannya. Setelah aku mati, kamu taburkanlah abuku di laut."

Olga sontak menghentikan mobil di pinggir jalan, "Selena, malam-malam begini jangan bercanda seperti itu, itu tidak lucu sama sekali."

Selena membuka pintu dan turun dari mobil, lalu menghirup angin laut yang memiliki aroma laut sambil berkata, "Awalnya aku ingin membeli kembali Kediam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status