Share

82. Overthinking

"Den," panggil Bik Muti setelah menghampiri tuan mudanya di ruang tengah. Malam semakin larut namun sang workaholic tetap menatap layar laptop tanpa terpengaruh dengan jam yang berdetak.

Vano menolehkan kepalanya, dia melepaskan kacamata antiradiasi yang bertengger di hidung sedikit mancungnya. "Ada apa Bik? saya kira udah tidur."

Bik Muti yang berpenampilan khas ibu-ibu rumah tangga itu kian mendekat. Ia menutup mulutnya yang tiba-tiba menguap. "Iya Den, ini kebangun dan tiba-tiba ingat sesuatu."

"Ada apa?" tanya Vano setelah merenggangkan tubuh belakangnya. Dia sudah fokus dengan layar laptop sejak sepulang mengantarkan asistennya pulang. Bahkan kini jarum jam akan menuju angka dua belas. Jika Bik Muti nggak datang mungkin Vano akan lanjut bekerja hingga lewat tengah malam.

"Tadi sore, Non Bunga telpon lewat telepon rumah, Bibik angkat dan tanya Den Vano sudah pulang belum? Bibik jawab belum dan bilang nanti kalau Den Vano pulang yang akan menelpon.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Reni Ohrstrom
maunya Mita sm Vano, klo Gilang cukup jd sahabat...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status