Share

39 | Sang Hawa

CEWEK itu lantas berlari-lari kecil menuju warung Yuk Tari. Aku harus menguatkan diri. Soalnya, dua tonjolan itu mengayun seakan hendak lepas dari tempatnya. Aku ingin sekali menolongnya.

Kukeluarkan satu bungkus rokok dari saku, mengambil sebatang, dan menyalakannya. Aku meletakkan sebungkus rokok itu di atas meja. Joko menyambarnya tanpa meminta izinku. Ya, aku tahu apa itu voluntary cooperation, mutual aid, and direct action. Benar-benar bocah punk sejati.

“Yuk Tari," sapa cewek itu kepada pemilik warung. "Tumbas sabun?"

Oh, mau beli sabun rupanya.

Seakan mengetahui ada cowok di sampingnya, dia menoleh. Saat saling menatap itulah, aku dibuatnya terkejut. Rupanya, cewek ini yang melempar cium jauh kepadaku dari atas mobil pikap yang berjalan, tempo hari.

Anjir! Kok malah ketemu di sini, sih.

Woi! Kok doi malah melengos? Gak ingat aku apa? Yang kasih dia cium jauh duluan itu. Aku protes dalam hati. Padahal, cium jauh itu aku lakukan u

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status