Share

20. Uncompiled Pieces

"Kemana si bodoh itu pergi?"

Kakinya sudah cukup lama berdiri dan menunggu. Jika saja tadi dia tidak memberikan izin kepada Orion yang mengatakan ingin buang air, mungkin dia tidak akan terjebak di sini bersama dua orang membosankan lainnya.

Lihat saja mereka. Yang satu pria tampan nan tinggi tapi dia tidak bisa menggunakan mulutnya sama sekali. Dia selalu diam dan menjaga jarak dari mereka seperti mereka ini memiliki bakteri mengerikan yang bisa mengancam keselamatan hidupnya. Jangan salah paham, dia tidak bermaksud ingin menjadi dekat dengan pria tampan nan tinggi itu, hanya saja cukup menyebalkan melihat tingkahnya yang seperti ini.

Lalu gadis yang kini sedang mengajak seekor kucing kecil bermain itu. Entah kenapa dia selalu tersenyum dan melakukan segala hal yang dikatakan orang lain. Seperti saat mereka pertama bertemu, seorang preman datang ke dalam bis dan memintanya untuk memberikan tempat duduk. Dengan bodohnya dia menuruti preman itu dan akhirn
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status