Share

87. Para Pahlawan

Fany 

Semua sangat melelahkan. Aku benar-benar bolos kuliah karena masalah ini.

Dengan memakai mobil Joshua kami pergi ke apartemenku. Josh yang menyupir, sementara aku merebah kepala ke paha Adrian di kursi belakang.

Setidaknya dengan elusan-elusan lembut di kepalaku, dia membuatku lebih nyaman. Suaranya pun terdengar lembut, tidak seperti biasa.

“Tenang saja, ada aku di dekatmu. Semua akan berlalu dengan baik, jangan sedih, ya.”

Aku berbalik badan, menekan wajah ke perut keras Adrian, memeluknya erat. Ya, ada dia yang senantiasa menjagaku, tapi jika terjadi sesuatu ketika dia menjagaku bagaimana? Aku tidak ingin itu terjadi. Aku tidak ingin semua ini berakhir tragedi.

Mobil yang kami tumpangi berhenti di bahu jalan depan apartemenku. Adrian turun duluan, membantuku turun dari mobil. Joshua tetap mengikuti kami ketika masuk ke apartemen.

Semakin dekat dengan kamar apartemen, semakin ber

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status