Ketika ia memikirkan bagaimana ibunya telah meninggalkannya setelah melahirkannya, ia merasa sedih dan marah. Ia berseru kesal, “Kenapa kamu mau tahu aja?! Jaga anak kamu sendiri!” Ia kemudian berbalik dan lari setelah berteriak keras.“Hhh…” Quincy ingin memanggilnya, tapi sudah terlambat. Ia menghilang dalam sekejap mata. "Bu..." Little Cupcake menatapnya dengan bingung. Ia sepertinya tertarik pada bocah lelaki itu? Quincy kembali sadar dan menatap putrinya. “Siapa anak kecil tadi? Siapa nama dia?" “Oh, aku lupa nanya siapa namanya. Aku juga nggak tau siapa dia. Aku baru aja temuin dia main dengan balok bangunan di sebuah ruangan sendirian, jadi aku kasihan sama dia dan bawa dia keluar untuk main. Tapi, aku lupa arah." Little Cupcake memberitahunya dengan jujur.Sedikit kekecewaan melintas di tatapan Quincy. Ia berbalik untuk melihat ke arah anak laki-laki itu melarikan diri. Ia sangat mirip dengan Dayton... Lupakan. Bagaimanapun, ia kembali untuk mencari putranya kali ini.
Renee mengenakan gaun berwarna emas terang malam ini. Rambutnya yang panjang dan bergelombang tergerai di punggungnya, yang membuatnya terlihat semakin menawan.Ia berjalan di depan Quincy dan Little Cupcake dengan sepatu hak tinggi. Ia seksi di depan mereka. “Gimana menurut kalian tentang pakaian ini? Aku akan pakai ini untuk ketemu dengan Tuan Muda Night yang setia itu.” Little Cupcake segera memujinya. “Kamu terlihat cantik dalam segala hal, Renee!” “Terima kasih atas pujian kamu.” Renee mencubit wajah Little Cupcake dan membocorkan Quincy. Ia kemudian berkata, “Kak Quincy, ikut aku untuk ketemu Tuan Muda Night. Kamu bisa bantu aku nilai karakternya.” Quincy mengerutkan kening dan bertanya, “Kenapa? Apa kamu benar-benar pertimbangin untuk ada hubungan yang lebih dalam dengannya?” Renee mengangkat alisnya dan berkata, “Kalau dia orang yang baik dan tipe pria yang aku suka, aku bisa kejar hubungan yang lebih dalam dengannya. Dengan begitu, aku nggak akan dipandang rendah oleh
"Aku nggak bisa kasih tau kamu soal itu." katanya tanpa emosi.Renee merasa sedikit muram ketika ia melihat ekspresi tidak menyenangkan di wajahnya. Ia mendengus dan bertanya, “Bukannya kamu udah nikah sebelumnya? Wanita macam apa mantan istri kamu?” Pupil Dayton mengerut. Selain putranya, tidak ada orang lain yang berani menyebut Quincy di depannya. Ekspresinya berubah lebih dingin ketika ia berkata, “Aku nggak kenal kamu dengan baik. Kamu bisa pergi sekarang.” Biasanya, Renee selalu memiliki pria yang mengejarnya. Semua pria itu ingin membujuk dan merayunya. Tak satu pun dari mereka akan berperilaku seperti Dayton. Ia tidak hanya memasang ekspresi tidak ramah terhadapnya sejak awal, tetapi ia bahkan mencoba menyuruhnya pergi juga? Namun demikian, ia bukan orang yang bodoh. Ia bangkit dengan senyum di wajahnya. “Kita nggak dekat, tapi izinin aku kasih kamu nasihat yang tulus. Bersikaplah lebih sopan saat bicara dengan wanita, ngerti?”Dayton bahkan tidak meliriknya lagi. Ia
Dayton hampir kehilangan akal. Sosok yang baru saja dilihatnya sekilas mirip dengan Quincy!Ia tidak tahu apa ia salah melihatnya, tetapi ia tahu ia harus mengejar sosok itu meskipun itu bukan dia. Ia kemudian berlari ke suatu area di hotel. Namun, seluruh area itu kosong. Quincy tidak ada di sini sama sekali. Ia berjalan ke depan untuk jarak pendek saat ia mengamati sekelilingnya. Selain petugas hotel sesekali yang berjalan melewatinya, tidak ada orang lain di sini. Dayton menghentikan langkahnya. Ia menyandarkan tubuhnya yang panjang dan ramping ke jendela lebar dari lantai ke langit-langit. Tiba-tiba, ia merasa seperti semua energi telah tersedot keluar dari tubuhnya.Ia pasti salah lihat. Quincy tidak ada di sini sama sekali.Sungguh wanita yang keras. Ia menghilang selama empat tahun tanpa berita apapun, jadi bagaimana ia bisa muncul begitu mudah?Ia memijat bagian tengah alisnya saat kelelahan menguasainya. Jika ia berani kembali ... ia tidak akan pernah melepaskannya!
Ia kemudian menatap Quincy dan berkata dengan nada menyesal, “Aku harusnya dengerin kamu. Seharusnya aku nggak ketemu pria seperti itu. Itu benar-benar buang-buang waktu aku.”Quincy menjawabnya dengan nada datar, "Untung juga kamu ketemu sama dia." Setidaknya, ia sekarang tahu betapa buruknya pria Dayton. "Betul sekali. Ada perjamuan di aula hari ini. Ada makanan dan minuman di lantai bawah. Ayo turun untuk lihat-lihat.” Renee menghapus emosinya yang tidak bahagia dari tadi.Quincy menggelengkan kepalanya dan berkata, “Aku capek. Aku lagi nggak mau gerak.” Ia tidak ingin anak buah Dayton menemukannya. “Bu, boleh nggak aku pergi makan sesuatu sama Renee? Aku agak lapar." Little Cupcake memohon padanya. Quincy menatap putrinya. Seharusnya tidak ada banyak masalah jika Renee membawanya berkeliling.“Ok, kamu bisa pergi makan dengan dia, tapi kamu nggak boleh pergi sendiri.” “Jangan khawatir, Kak Quincy. Aku akan rawat Little Cupcake dengan baik.” Setelah berbicara, Renee merai
Dayton akhirnya mengalami bagaimana kecanggungan yang sebenarnya dirasakan di usianya yang menginjak 30 tahun.Bukan masalah besar celananya basah. Masalah, basah itu berada di area yang sangat membahayakan. Selain itu, gadis kecil ini berlari seperti sesuatu yang besar telah terjadi dan berteriak celananya basah! Jika ia bukan anak yang tampak polos, ia akan curiga ia melakukan ini dengan sengaja. Saat itu, semua orang mengarahkan pandangan mereka. Meskipun mereka berusaha untuk tidak tertawa terbahak-bahak, beberapa dari mereka gagal mengendalikan diri. Wajah Dayton menjadi gelap ketika ia mendengar seorang anak yang belum dewasa bertanya kepada orang tua mereka, "Bu, apa paman itu kencing di celana karena dia nggak bisa nahan?" Ibu anak itu langsung menutup mulut anaknya. “Jangan bicara omong kosong. Paman itu udah dewasa. Gimana dia bisa…” "Terus kenapa dia celananya basah?" Anak itu menganggapnya menarik dan lucu.Dayton memasang tatapan maut pada gadis kecil itu. Ji
Quincy mengerutkan kening setelah mendengar apa yang ia katakan. Seperti yang diharapkan…. Dayton adalah pria yang sangat pendendam.Lagi pula, jika ia berencana mencari Renee, itu berarti ia tidak ingin Renee melakukan sesuatu yang sederhana seperti membayar kompensasi uang atau membelikan celana baru untuknya."Kasih tau aku kalau dia mencari kamu." kata Quincy.Renee tidak memahami Dayton dengan baik, jadi ia melambaikan tangannya dengan acuh tak acuh. "Nggak apa-apa, aku bisa atasin sendiri." …Dayton duduk dan menunggu mobilnya di pintu masuk hotel. Ia menuju rumah dengan ekspresi gelap di wajahnya. Saat itu, Hayley bergegas mengejarnya dan berkata, “Kamu pergi gitu aja? Makan malam ulang tahun aku baru aja dimulai.”“Banyak kejadian. Kalau aku nggak pergi, apa aku akan terus tinggal di sini dan biarin semua orang ketawain aku?” ia bertanya dengan dingin.Hayley melihat ke celananya. Ia berlari mengejarnya setelah mendengar tentang apa yang terjadi. “Putri keluarga Sul
“Guru, aku lihat dengan jelas. Sirius Night barusan ketawa,” jawab anak itu dengan penuh perhatian.Meskipun Nyonya Wellington merasa sulit untuk percaya, ia masih bertanya kepadanya, "Sirius Night, apa kamu baru aja ketawa?" Seperti biasa, tuan muda kecil dari keluarga Night tidak menjawab pertanyaannya. Ia hanya duduk di sana dengan tenang. Ia tenggelam dalam dunianya sendiri. Nyonya Wellington menghela napas dalam hati. Sebenarnya, anak seperti ia tidak harus datang ke sekolah. Itu tidak membuat perbedaan bagi mereka. Untungnya, ia selalu diam, jadi ia tidak pernah membawa masalah kepada siapa pun. Saat itu, Little Cupcake melihat Sirius. Ia berlari dengan penuh semangat dan berseru, "Oh, itu kamu!" Mereka baru saja bertemu dua hari yang lalu. Ia ingin mengajaknya keluar untuk bersenang-senang, tapi sayang ia lupa arahnya. “Apa nama kamu Sirius Night? Aku Yenny Lane. Kita secara resmi saling kenal sekarang.” kata Little Cupcake. Sirius tidak bisa menahan tawa ketika i