Share

Bab 94

Pria itu tidak memiliki ekspresi di wajahnya saat dia melemparkan pertanyaan itu kembali padanya. "Gimana menurut kamu?"

Sharon menurunkan kelopak matanya. “Aku… aku nyesel banget. Aku nggak pernah sangka akan nabrak kakak kamu.”

"Nyesel? Kenapa kamu nggak mikirin akibatnya waktu nyetir tadi? Gimana kalo orang lain yang nabrak kamu atau kamu nabrak orang lain? Bisa kamu tanggungjawab?” Dia menegur dengan tegas.

Sharon terkejut melihat ekspresi tegas di wajahnya. “Aku, aku tahu ini salahku, tapi… kita suami-istri sekarang. Kakak kamu akan memaafkanku karenamu, kan?”

Ekspresi pria itu masih nampak dingin. "Aku hanya khawatir dia akan menolak untuk melihatmu sebagai saudara iparnya."

Sharon tercengang. Dia benar, dia telah memanggil Penelope sebagai saudara iparnya, tapi dia hanya pergi dengan ekspresi dingin di wajahnya.

"Jadi aku harus ngapain? Aku bisa minta maaf padanya, kan?”

"Kamu rusak mobilnya, tapi kamu pikir minta maaf bisa memperbaiki keadaan?"

Sharon menurunkan matanya lagi, e
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status