Share

Mengapa Bram Kepo?

"Lupakan,” sahut Danila seraya melanjutkan sarapannya, ia mengabaikan tatapan Bram. Mengabaikan pandangan mata pria itu.

Bram hendak bertanya lebih lanjut namun, ia ragu karena melihat Danila yang moodnya kurang baik. Bram pun memilih melanjutkan makanannya dan membiarkan meja makan berbentuk oval itu kembali hening.

Di lain tempat, Clarita tengah bersiap dengan pakaian santainya. Hari ini mereka berencana untuk mengunjungi makam Ayah dan Ibu Clarita juga Ibu Dean yang meninggal beberapa tahun silam. Dengan blouse polos berwarna cream dihiasi oleh celana legging berwarna hitam, Clarita tampak begitu cantik namun sederhana. Ia membiarkan rambutnya terurai, polesan make up sederhana juga tampak menghiasi wajahnya.

“Sudah siap?” tanya Byan berdiri di ambang pintu kamar Clarita. Clarita menoleh dan mengangguk tak lupa senyum manis yang selalu terukir di wajahnya.

Byan masuk ke dalam kam

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status