Setelah salam perpisahannya, Profesor Elan segera masuk ke dalam portal, meninggalkan Kayla yang masih tersedu keras.“Ethan..” lirih Kayla, masih tidak ingin melepas orang yang selama beberapa tahun menjadi rekannya untuk menghentikan kehancuran dunia yang direncanakan Demios.Profesor Elan yang harus menyelesaikan tugas terakhirnya, tidak bisa menoleh lagi pada Kayla. Ia berjalan lurus untuk memasuki portal hingga portal tertutup dan mereka benar-benar terpisah.. untuk selamanya.“Apa kalian siap?” tanya Profesor Elan pada para Aegeus di dalam portal.Puluhan Aegeus yang bertugas di puluhan portal yang kembali terbuka karena ulah Demios, mengangguk patuh pada Profesor Elan.“Kalau begitu, bersiap di tempat masing-masing dan saat menara jam besar menunjuk tepat ke angka satu, ikatkan rantai Aegon ke pintu portal yang kalian jaga. Setelah itu, aku akan menyelesaikannya!” jelas Profesor Elan, sebelum para Aegeus itu beranjak ke portal masing-masing yang selama ini mereka jaga.Sa
Kota Baylee, Tahun 2020 – Saat Ini..Hari yang cerah telah datang bersama kesadaran yang akhirnya membuat Ethan membuka kedua matanya, setelah selama lebih dari 12 jam tertutup.Dengan pandangannya yang buram, Ethan hanya bisa melihat ratusan pohon yang ia kenali berasal dari dunianya, Kota Baylee. Kepalanya masih pusing ketika berpikir apa yang terjadi padanya, karena hal terakhir yang bisa ia ingat adalah ia jatuh ke Osiris. Sedangkan saat ini, ia berada di tempat yang sama sekali berbeda dengan Osiris yang ia lihat di portal.Apa ia sudah berhasil keluar dari Osiris? Tapi, bagaimana caranya? Pikir Ethan, tidak mengerti.Tepat ketika Ethan masih linglung, Aelin yang terbaring di sampingnya mulai terbangun juga.“Ethan?” suara lirih Aelin memanggil nama Ethan, seketika menarik kepala Ethan untuk menoleh padanya.Untuk sesaat, mereka hanya saling memandang tanpa berkedip, seolah waktu berhenti hanya di sekitar mereka, di antara ratusan orang yang memadati Gunung Zyn sekitar temp
“Apa yang terjadi, Ethan?!” tanya Aelin, khawatir pada pria yang kedua matanya masih menerawang, seakan jiwanya sudah pergi meninggalkannya.Selama beberapa saat, Ethan masih terdiam dengan kesadaran yang membawanya pada kenyataan bahwa orang yang selama ini ia percayai sebagai guru kedua orang tuanya, ternyata adalah dirinya sendiri yang datang dari masa depan.Kalau dipikir-pikir, ia hanya mempercayai ucapan Profesor Elan begitu saja bahwa ia adalah guru dari kedua orang tuanya, tanpa benar-benar memastikan apakah informasi itu valid.Tapi, kalau begitu kenapa Profesor Elan harus berbohong tentang identitasnya yang sebenarnya? Kenapa pula penampilannya sangat tua hingga Ethan tidak bisa mengenalinya sebagai dirinya sendiri? Lalu, apa alasan ia datang ke sini dan hidup di dunia yang bukan dunianya?Rentetan pertanyaan yang tidak bisa dilepaskan dari kepalanya, keluar begitu saja bukan hanya dari kepalanya tapi juga dari mulutnya, tanpa Ethan sadari.“Ethan! Ambil napas dalam-dal
Beberapa bulan lalu saat Demios berusaha membujuk Profesor Elan atau Ethan dari masa depan untuk berpihak padanya, sebuah energi yang sudah puluhan tahun hanya mengendap di bagian paling dalam jiwanya, keluar seiring dengan keputusasaannya untuk menyelamatkan Eislyn dari Osiris. Keputusasaan besar yang berhasil mengaktifkan kemurnian jiwa Demios selama beberapa detik, melengkapi kemurnian jiwa yang tersisa dari kekuatan Aeris miliki Profesor Elan. Ketika kedua jiwa murni dari kedua musuh tersebut bercampur, tanpa mereka tahu, jiwa murni mereka mampu menarik jiwa yang masih melayang-layang di atas Osiris, karena dua jiwa tersebut membutuhkan jiwa murni untuk membuat mereka bisa kembali ke raga masing-masing. Dalam waktu singkat, dua raga dari kedua orang tua Ethan kecil yang terbaring di bawah gubuk persembunyian Profesor Elan, berhasil mendapatkan jiwa mereka kembali. Namun, karena mereka hanya sebentar mendapatkan kemurnian jiwa dari Demios dan Profesor Elan, jadi mereka belum bi
Ethan langsung memeluk ibunya yang ia rindukan selama 15 tahun ini. Tangisan mereka pecah setelah terpendam selama belasan tahun, membuat tangisan Aelin dan Leane ikut bercucuran. Ethan yang paling tidak bisa menghentikan tangisannya, meskipun sang ibu sudah melepas tubuhnya untuk melihat wajah sang anak dengan benar.“Ethan?” Ibu Ethan seolah tidak bisa mengenali wajah anaknya yang dalam ingatannya masih anak kecil berusia 10 tahun, tapi kini sudah tumbuh menjadi pria dewasa berusia 25 tahun. “Apa kau.. benar-benar Ethan? Bagaimana bisa?”Mata Ethan bergerak dengan bingung, apa maksudnya?“Oh!” Aelin berseru ketika mereka masih dilanda kebingungan. “Ini..”Sebuah botol yang ia ambil dari tas kecil yang ia kenakan, diberikan pada ibu Ethan.“Apa.. ini?” Ibu Ethan masih tidak mengerti.“Ini akan membantu Anda untuk mengingat apa yang terjadi..” ujar Aelin, sambil meraih tangan Eislyn atau ibu Ethan untuk menyerahkan botol kecil yang hanya diketahui Aelin apa isinya.“Eislyn..”
Kota Trevin, Saat Ini..Sepeninggal Profesor Elan yang masih sulit diterima terutama oleh Rovin, Kayla ataupun Yesha, mereka bertiga kembali beraktivitas seperti biasa. Rovin dan Kayla pulang ke rumah mereka yang sebenarnya, sedangkan Yesha kembali bekerja di restoran sebelum ia bekerja sebagai sekretaris Demios. Sementara itu, berita tentang menghilangnya Darren dan Demios sudah memenuhi seluruh televisi dan internet, membuat kegaduhan karena mereka masih dikenal sebagai Walikota Trevin dan Presiden Eritrea. Walau begitu, yang paling membuat gaduh adalah semua kontroversi yang meliputi pemilihan mereka sebagai pejabat penting negara, di mulai dari teror di Laboratorium Holden beberapa bulan lalu hingga wabah halusinasi yang ternyata adalah ulah mereka.Namun, bagi Rovin, Kayla dan Yesha, yang paling membuat mereka bingung adalah portal yang sudah tertutup rapat dan tidak pernah terbuka sekalipun sejak seminggu lalu.“Apa kita benar-benar tidak bisa lagi membuka portal dan pergi
“Ya! Kami baik-baik saja di sini! Kalian bagaimana? Apa kalian ada di Gunung Zyn sekarang? Kita juga ada di sini!” jawab Kayla bersemangat, meskipun sedikit sedih karena jika portal masih terbuka, maka mereka bisa bertemu tatap muka sekarang.“Kami baik-baik juga dan kami ada di Gunung Zyn. Sayangnya, kita tidak bisa bertemu lagi ya Kayla..” Aelin yang menjawab.Aelin berjalan menuju salah satu pohon yang paling dekat dengan posisi tempat portal seharusnya ada, tanpa kehilangan sinyal Evren yang menjadi penghubung telepon portal mereka dengan dunia seberang. Ethan berjalan mengekori dan mereka berdua pun duduk di bawah pohon untuk berkomunikasi dengan lebih nyaman.“Benar!” Kayla sudah membalas dengan suara nyaringnya lagi.“Oh ya, bagaimana dengan Profesor Elan? Apa ia ada di sana? Karena aku tidak bisa menemukannya di sini?”Pertanyaan Ethan seketika membuat semua orang hening.Di seberang sana, Kayla dan keempat orang lainnya saling berpandangan, mengisyaratkan pertanyaan yan
Avesphere, Tahun 1997 – 23 Tahun Lalu..“Apa kau sudah mendapat persetujuan dari Yesha untuk membiarkan Eislyn bereinkarnasi di tubuhnya?” tanya Revan pada Helena yang ia minta untuk berkomunikasi dengan Yesha di tahun 2023.Yesha di tahun 2023 sudah menjadi Aeris bersama Ethan dan Kayla. Mereka juga sudah menjalankan tugas untuk mengunci portal, meskipun tetap tidak bisa menghentikan Demios yang akhirnya kabur dari Nyxsphere ke tahun 2005 melalui portal waktu.Kini, di tahun 1997 saat Yesha akan lahir ke dunia, Revan atas perintah Evren harus mereinkarnasi Eislyn ke dalam tubuh Yesha di masa tempat Demios kabur, guna menghentikan Demios memasuki Osiris melalui Yesha yang seorang Aeris sekaligus orang yang memiliki jiwa wanita yang dicintai Demios.“Sudah, Tuan Revan dan Yesha mengizinkan hal itu selama bisa mencegah kejahatan Demios yang lebih besar lagi..” jelas Helena, membuat senyum merekah di wajah Revan.“Baiklah..” Revan kemudian melirik ke arah Rigel yang juga ada di sana