Share

Menjemput yang Tak Kasat Mata

“Lepaskan aku! Lepaskan!” kata Jihan yang sangat ketakutan. Ia berontak dan berusaha meloloskan diri dari sosok yang memegang kedua lengannya.

“Kenapa kamu tidak mau disentuh oleh suamimu sendiri, Jihan?” Tanya sosok itu yang ternyata adalah Reihan. Ia sengaja menjahili istrinya yang penakut itu.

“Kamu, Mas? Kamu ini selalu saja mengerjaiku. Aku tidak suka kamu buat deg-degan seperti ini.” Kata Jihan kesal.

“Hahaha. Makanya, jadi orang jangan penakut. Kalau dijahilin begini, kan yang ngejahilin jadi puas karena ulahnya berhasil.” Jawab Reihan sambil tertawa kecil.

“Gak lucu, Mas.” Gerutu Jihan dengan muka kesalnya.

“Hehe. Maaf deh. Ya sudah. Sekarang kita tidur yuk. Aku dari tadi tungguin kamu keluar dari kamar Alea. Alea sudah tidur?”

“Sudah kok. Barusan aja dia tidur.”

“Ya sudah. Sekarang gantian kita yang tidur. Tapi sambil pelukan ya. Mumpung cuacanya mendukung banget ini.” Goda Reihan kepada istrinya.

Jihan mencubit kecil perut suaminya yang sedikit buncit itu. Mer
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status