Share

12

"Nen, angkat telponnya, please," gumamku sambil terus mondar-mandir dengan gelisah. Sesekali aku menatap keluar yang gelap gulita, hanya terlihat pendar lampu dari kejauhan juga lampu mobil yang menyorot ke depan.

Si lelaki asing, sambil terus memasukkan ikan kecil warna-warni ke dalam botol bening, menatap ke arahku sekilas sebelum akhirnya kembali fokus pada ikannya. Di sampingnya, Farhan meraih botol, mengamati hewan yang berenang di dalamnya dalam diam. Wajar kalau bocah berperawakan kurus tinggi seperti Mas Yoga itu terlihat begitu tertarik. Ikannya di rumah ada banyak. Bukan hanya ikan, tapi beberapa ekor unggas juga dipeliharanya.

Aku kembali menatap ke arah pintu yang terbuka lebar, semoga Caca tidak bangun. Aku harus segera enyah dari sini daripada semakin canggung saja. Dari ekspresinya, tampaknya si lelaki asing tak suka aku berada lebih lama di sini.

"Um ... em ... maaf, mau tanya. Tahu alamat ini?" Aku mendekat lalu memperlihatkan layar HP. Ia mencondongkan tubuh ke ara
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status