Share

BAB 50: Ikhlas Itu Sulit!

"Ka-mu se-nang li-hat a-ku be-gi-ni?" tanya Tiara tersendat.

"Kamu jangan mengada-ada. Mana mungkin aku senang," jawabku sambil membentangkan selimut menutupi sebagian tubuhnya.

"Bo-hong! Ma-tamu me-nyi-rat-kan i-tu." Dia masih memaksakan kehendaknya. Memang dasar keras kepala!

"Kamu bukan peramal. Sebaiknya kamu fokus saja pada kesembuhanmu." Aku sedikit menekan suara.

"A-ku ta-u ji-ka Ha-di su-dah mu-lai men-cin-ta-i-mu. Di-a ...,"

"Stop! Apa kamu selalu begini? Susah mendengarkan saran dari orang lain. Memaksa orang lain hanya mendengarkanmu?" Aku memotong kalimat Tiara. Menurutku sekarang bukanlah saat yang tepat untuk membahas masalah rumah tangga kami. Aku saja sekuat tenaga berusaha untuk meredam emosi. Berusaha untuk menepis cemburu melihat keintimannya dengan Hadi. Aku berusaha untuk menjadi partner yang baik untuk Hadi dan untuk maduku. Namun, kenapa wanita itu seolah tak peduli? Apa dia mengira hanya dia yang tersakiti? Apa hanya dia yang punya hati? Ck!

"Ka-mu ...,"

"Kalau
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Nur meini
Bukankah kamu sendiri nad yg mengambil keputusan untuk tidak bercerai dan menerima madumu. Andaikan kamu pisah mungkin suamimu sekarang adalah AZZAM, jadi bersabarlah dengan semua ini Sabar Nadia akan indah pada waktunya. ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status