Share

139

“Humay … !” Darto berseru, dia sangat kaget ada Ninik di belakangnya, apa Ninik mendengar gumamannya tadi? pikir Darto, dia tidak ingin Ninik salah faham, dia amati wajah Ninik, dia tidak melihat ekspresi marah, malah dia melihat istrinya itu bersemu merah dan senyum-senyum, terbukti dari matanya yang menyipit, walau bercadar Darto tahu, ekspresi istrinya itu dari matanya,

“A_a_apa yang kamu dengar?” Darto gelagapan, dia takut sekali kalua istrinya itu mendengar dan curiga sesuatu,

“Ya dengar, kalua Habit tuh kasih panggilan baru buat aku, yaitu Yang atau sayang, iya khan?” ujar Ninik malu-malu dan senang,

“Habi nggak usah gugup gitu, nggak apa kog, seandainya Habi memanggilku apa saja, aku tetep sayang sama Habi” lanjut Ninik dengan mata mengerling.

Darto menggaruk kepalanya yang tidak gatal, dia segera merengkuh istrinya dalam dekapan, dia gusuk puncak kepalanya, kemudia dia berbisik,

“Jangan menggodakau Humay, kalau tidak ingin tertunda sarapannya” bisik Darto sambil menyeringai.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status