Share

Tornado

Menjelang malam, udara terasa menusuk tulang. Bandung kembali diguyur hujan. Romantisme yang dikatakan orang-orang berkurang setengahnya. Bandung saat ini, di mata Arya melahirkan puluhan kecemasan. Sudah 2 jam lebih Edwin belum menghubunginya terkait kabar Mama.

Arya sudah tak bersama Ardi. Kini ia tengah berada di kamar hotel dengan secangkir kopi yang masih ngebul. Arya masih memandangi ponselnya lekat. Menunggu informasi sekecil apapun untuk memecahkan kecemasan dalam dadanya. Doa dan mantra-mantra pengungat harapan terus dipanjatkan agar Mama baik-baik saja.

10 menit kemudian, kala Arya menutup mata. Ponsel yang ia tunggu-tunggu untuk bereaksi akhirnya berbunyi. EDWIN yang tercetak jelas di layar ponselnya mengirim pesan.

“Mama gak apa-apa. Dia lupa kontrol selama 3 kali pertemuan. Obatnya udah abis juga. Udah disuntik insulin juga tadi. Lu fokus kerja aja di Bandung. Masalah Mama di sini, ada gue, Papa, Utari, sama Indira.”

Pesan dari
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Uppek Uppek
guru seperti Mila ini mengeeiky jika mengajar anak-anak, guru yang gak bermoral, maknya hati hati jika menyekolahkan anak lihat jiga sekolah dan orang yg mengjar anak kita, nauzubillah
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status