BAB 59 PERTARUNGAN PANASTalisa masih dalam kondisi tertidur ketika tersengal karena batang keras yang ditusukkan Calvin ke pangkal pahanya."Calvin ...!"Talisa ingin menggeliat untuk menghindar, tapi pinggulnya segera Calvin tahan agar tidak berkelit sementara terus dia gali dalam-dalam.Calvin sangat panas, pemarah keji, dan gila pada tubuh Talisa."Oh Calvin ... oh ... oh ... ooohhh!"Talisa merintih, tersengal kebingungan karena dia juga masih dalam pengaruh obat penenang yang Calvin tambahkan ke dalam gelas susu. Calvin terus bermain panas, menikam dan mengungkit pinggul wanitanya dari berbagai posisi nikmat."Ah ...." Talisa menggeliat terpelintir dan berdenyut-denyut dalam otak gelap."Ayo sayang ....!"Calvin merunduk, mengigit puting kemerahan Talisa yang mengeras kejang dalam cahaya temaram. Sebentar puncak kecil itu Calvin gigit, dia hisap, dan dia kelilingi dengan ujung lidah bergetar.Calvin memang terkutuk, dia tega menyiksa Talisa hanya utuk dia nikmati suara rintih
BAB 60 MULAI TERBUKA Karena nomor telepon Agung masih belum bisa dihubungi, Talisa iseng membuka email. Talisa khawatir dengan tugas kuliahnya yang jadi banyak terlantar, bagaimanapun Talisa harus bisa menyelesaikan studinya dengan tepat waktu. Cita-cita Talisa untuk bisa menjadi seorang akuntan tetap menjadi prioritas utaman dalam tujuan hidupnya. Talisa akan sangat mencintai pekerjaan itu. Sebagai gadis yang tumbuh besar di keluarga miskin, sejak kecil Talisa sudah sangat jeli mengelola keuangan, sering dituduh pelit dan perhitungan oleh Agung yang royal berjudi."Oh, Tuhan!" Talisa terkejut mendapat beberapa email dari dosennya. "Mustahil!" Talisa sampai harus membekap wajah syoknya sambil terus membaca semua rincian yang dikirim oleh dosennya.Intinya Talisa dapat mengikuti kuliah daring secara private, Talisa juga dapat menentukan sendiri kapan jadwal yang dia inginkan. Talisa tahu semu itu pasti perbuatan Calvin. Ternyata kekuatan uang memang luar biasa. Talisa mendapat privilag
BAB 61 KECEMASAN DARENDaren baru kembali dari rumah kontrakan Agung, dia langsung pulang ke apartemen untuk mengambil ponsel yang masih dia simpan di dalam laci ruang kerjanya. Tidak ada yang tahu jika Daren juga membeli apartemen di gedung yang sama dengan apartemen Tamara, karena selama ini Daren dan keluarganya juga memiliki beberapa properti di Indonesia, termasuk villa di Bali dan beberapa rumah di kawasan elit. Artinya Daren bisa tinggal di mana saja ketika sedang berada di Indonesia.Daren benar-benar baru melangkah masuk dari pintu depan ketika sadar melihat akses pintu apartemennya sudah dibajak. Daren langsung waspada, dia segera berlari untuk memeriksa ke ruang kerjanya. Daren sangat terkejut melihat ayahnya sedang duduk menunggu di meja kerja miliknya."Aku tidak tahu Papa akan datang." Daren sangat gugup dia takut ayahnya sudah membuka laci."Aku juga tidak tahu kau memiliki apartemen di tempat ini." Tuan Harlan menatap curiga pada putranya sendiri."Aku butuh tempat
BAB 62 ENDInduk perusahan baru yang di bangun Calvin telah berhasil memonopoli pasar bisnis otomotif, farmasi, teknologi medis dan properti di seluruh Asia hanya dalam waktu kurang dari satu tahun. Semua prestasi gemilang itu sudah lebih dari cukup untuk membuktikan kemampuan Calvin Alexander sebagai pimpinan muda yang patut diperhitungkan.Dalam pidatonya Calvin bukan cuma mempertegas visi misi perusahaan, dia juga menyingung perombakan besar yang akan segera dia lakukan."Semua anak perusahan akan mengikuti kebijakan mutlak dari pimpinan pusat."Intinya Calvin Alexander tidak akan main-main lagi menghadapi sang paman."Mulai awal tahun depan, semua anak perusahan di Asia dan Eropa akan terpantau general dalam satu sistem baru yang telah dipersiapkan."Pidato Calvin terus membuat Tuan Harlan geram karena perlahan tapi pasti, Calvin bakal menyingkirkannya seperti barang usang."Tidak akan ada lagi yang tidak terpantau! Aku hanya akan membangun perusahan yang bersih!"Suara gemuruh
SEASONS 2 BILLIONAIRE'S WIFEBAB 1 SIAPA YANG TERTIPU 'Orang yang bisa paling dalam menyakitimu adalah orang yang paling dekat denganmu!' bagi Calvin mungkin dia adalah Tamara.Tamara Caroline ternyata masih hidup, entah ke mana dia sembunyi selama ini. Talisa telah duduk hampir dua jam tanpa bergerak, Talisa sengaja menunggu Calvin pulang tanpa ingin mengisi kepalanya dengan pikiran apapun, kecuali dia mau jadi gila."Kau masih belum tidur?" Calvin terkejut melihat Talisa masih duduk di ujung ranjang."Aku menunggumu pulang."Calvin segera berjala menghampiri Talisa sambil membuka kancing lengan kemejanya untuk dia gulung."Tadi siang Tamara datang mencarimu." Talisa langsung bicara. Calvin terlihat berhenti sejenak untuk menguraikan kancing lengan, tapi tidak terlalu terkejut seperti mendengar mantan istri baru bangkit dari kubur."Jadi kau sudah tahu Tamara masih hidup?""Kami sudah bercerai, tidak penting bagiku dia hidup di mana!" Calvin menjawab tenang tapi nadanya tetap tegas.
BAB 2 SALING MENYEMBUNYIKAN RAHASIA"Antar aku ke bandara!"Daren cukup terkejut dengan permintaan Talisa, tapi dia tetap langsung bergegas untuk mengambil mobilnya. Daren membawa mobil jenis sedan berkaca gelap, dia berhenti tepat di depan Talisa."Ayo masuk!" Daren merentangkan pintu depan, tapi Talisa malah langsung masuk dari pintu belakang."Apa yang kau lakukan?" Daren menoleh heran."Cepat antar aku ke bandara!" Talisa cuma mengulang perintahnya seolah Daren juga cuma seorang supir."Duduklah di depan." Daren menunggu Talisa untuk pindah tapi Talisa tetap bersikeras duduk di belakang."Kau benar-benar mau duduk di situ?""Apa masalahmu?" Talisa malah balas melempar pertanyaan sarkas untuk menantang. “Aku lebih nyaman di sini!”"Oke, terserah Kau!" Akhirnya Daren menyerah untuk berdebat dengan wanita keras kepala.Daren langsung kembali menginjak gas mobilnya dan mereka pergi meninggalkan halaman mansion mewah keluarga Barack. Diam-diam Katrina terus memperhatikan Talisa yang
BAB 3 SIAPA YANG LEBIH CERDIKTalisa benar-benar bertekad untuk mencari tahu sendiri dengan bukti yang telah diam-diam dia simpan. Talisa tidak boleh kalah cerdik, suaminya sedang dikelilingi orang-orang licik, dan kali ini di tambah satu lagi, yaitu ‘mantan istri yang gentayangan’. Calvin dan Talisa sudah kembali ke Jakarta, ternyata Tamara juga ikut menyusul.Tamara Caroline tiba-tiba sudah kembali berdiri di depan teras rumah Talisa, memencet bel pintu dengan tidak sabaran. Kebetulan Talisa Juga sedang berada di rumah seorang diri. Talisa melihat Tamara dari kamera pemantau tamu, sepertinya dia kesal karena Talisa sudah menganti semua kode pintu. Tamara tidak akan bisa bebas keluar masuk lagi seperti kemarin. Talisa segera turun untuk membuka pintu sebelum telinganya nyeri karena mendengar suara bel yang tidak mau berhenti. Talisa juga langung merentangkan daun pintu lebar-lebar di hadapan Tamara."Di mana Calvin?" Tamara langsung melempar pertanyaan tegas. "Aku ingin bertemu deng
BAB 4 PENCEMBURUSejak masih anak-anak Calvin telah berulang kali hampir di bunuh oleh keluarganya sendiri. Wajar bila Calvin memiliki kesulitan untuk percaya pada siapapun, gampang sakit hati, dan sangat tertutup. Kekayaan sama sekali tidak menjamin kebahagiaan bagi seorang anak, justru cobaan terberat bagi anak-anak ketika harus menghadapi keserakahan orang dewasa yang keji. Karena itu Calvin tidak pernah menginginkan seorang anak dalam hidupnya.Dengan buku-buku jarinya yang mencengkeram keras, Calvin meremas hasil uji DNA dari anak laki-laki yang telah dilahirkan oleh Tamara. Calvin tidak mau melihatnya lagi, dia langsung membuangnya ke dalam tempat sampah.*****"Talisa terlihat berdandan sangat cantik, dengan gaun merah seksi yang selama ini tidak pernah mau dia sentuh.""Kau mau kemana?" Calvin menatap curiga."Aku mau keluar." Talisa masih berputar-putar di depan cermin untuk membenahi penampilannya yang sepertinya tidak mau kalah dari Tamara."Tomas dan Robin boleh ikut, ak