Kebijakan tentang kepemilikan lahan milik masyarakat telah di putuskan dan disebarkan kepada masyarakat melalui surat edaran yang dibagikan kepada masing-masing kepala daerah.
Pencetusan kebijakan ini menuai banyak protes dan kritikan dari masyarakat, pasalnya kebijakan ini membatasi hak kepemilikan lahan yang mereka miliki seperti 'apabila lahan tersebut telah/akan dibiarkan kosong selama lima tahun berturut-turut maka secara resmi lahan tersebut menjadi hak milik pemerintah secara tidak langsung'. Selain itu ada pula salah satu pasal yang mengatakan bahwa rumah yang telah/akan dibiarkan kosong diatas lahan selama dua tahun berturut-turut akan menjadi hak milik pemerintah pusat dalam hal membangun fasilitas masyarakat. Berbagai protes yang disuarakan di berbagai platform media sosial tersebut berhasil mengambil perhatian banyak pihak sehingga membuat para petinggi negara ketar-ketir. Sebenarnya bukan protes masyarakat yang ditakutkan tetapi 'kuda hitam' yang mungkin akan mendengar kicauan kalangan bawah tersebut.
'Kuda hitam' itu lebih tepatnya sebagai perpanjangan suara masyarakat kelas bawah. Mereka yang suaranya tidak didengar oleh petinggi negara merupakan salah satu alasan kuat hadirnya si 'kuda hitam'. Namun sudah tiga hari setelah kebijakan tersebut di cetuskan, belum ada pergerakan sama sekali dari si pemberontak.
Meski demikian, para petinggi negara tetap waspada, penjagaan di buat semakin ketat saja. Bagi mereka, saat ini 'kuda hitam' itu layaknya air laut yang tengah surut begitu rendah sebelum akhirnya pasang begitu tinggi yang menyebabkan bencana tsunami. Sungguh menakutkan.
Di salah satu ruangan di suatu gedung mewah, tengah terjadi perdebatan alot antar tiga orang yang nampaknya penting melihat banyaknya pasukan penjaga yang dikerahkan di luar ruangan. Tiga orang tersebut di temani masing-masing dua orang asisten yang bertugas mencatat poin-poin penting dari pembicaraan menegangkan tersebut.
Tanpa disadari, salah satu dari ke-sembilan orang yang ada didalam ruangan tersebut tersenyum miring sembari menyentuh kerah baju bagian kiri yang langsung berkedip sekali menampilkan warna putih yang terlihat samar.
"Tidak! Saya tidak mau! Itu dapat merusak citra baik yang telah saya bangun selama ini" tegas pria berkepala plontos dengan jas hitam mengkilap."Sudahlah, ikuti saja. Lagipula sebaik apapun citra yang telah kau bangun, kau tetaplah penjahat di masa lalu" sahut pria dengan rambut hampir memutih, mengenakan jas senada dengan pria berkepala plontos.
"Hei, pak tua. Mendadak amnesia heh?! Lupa kalau kau juga penjahat hah?"
"Hei hei hei, setidaknya masyarakat mengenalku sebagai pahlawan mereka" balas pria beruban sambil tersenyum tengil.
"Itu karna kau terlalu banyak manipulatif. Pokoknya saya tidak mau! Sudah cukup saya dijadikan kambing hitam"
"Hei-
Brakk!
Gebrakan meja tersebut langsung menghentikan kegiatan saling tuding menuding ke dua pria tadi.
"Aish kalian terlalu banyak bicara" sahut pria paling muda diantara mereka, bermata sipit dan mengenakan jas berwarna merah maroon, pakaian yang cukup mencolok.
"Dibanding saling menyalahkan, bagaimana kalau kalian berdua yang harus dijadikan kambing hitam hm?" tawar si pemuda jas maroon tersebut.
"Sa-
"Husshh, jangan memotong pembicaraan pak botak, tidak baik. Dengarkan saya baik-baik, anda akan disorot dengan kasus penyalahgunaan bahan kimia di produk yang akan anda luncurkan" tunjuknya pada pria berkepala plontos.
"Dan anda, anda akan disorot dengan kasus perselingkuhan" lanjutnya pada pria beruban.
"Untungnya apa? Masalah tentang kebijakan yang saat ini tengah heboh dibicarakan, bisa teralihkan dengan adanya kasus kalian berdua" lanjutnya.
"Maksud kau, kau mengorban reputasi ku begitu?!" keberatan pria beruban.
"Kau berniat menggagalkan peluncuran produk baru saya dan membuat saya rugi?" sahut pria berkepala plontos.
"Wah, kalian sebodoh itu ternyata" remeh pemuda tadi yang disambut geraman tak suka dari dua pria di hadapannya.
"Dengar, kasus penyalahgunaan bahan kimia yang menyeret perusahaan anda justru akan membuat produk yang akan anda luncurkan laris manis pak botak. Jangan lupa bahwa manusia-manusia bodoh itu gampang dialihkan perhatiannya, setelah kasus ini berada di puncak maka lakukan klarifikasi bahwa anda di fitnah. Dengan begitu mereka akan langsung bersimpati untuk membeli produk murahan anda" ucapnya sambil menatap remeh pria berkepala plontos itu.
"Kemudian untuk anda pak tua, setelah kasus anda mencapai klimaks penyelidikan maka lakukan klarifikasi juga bahwa anda di fitnah dengan begitu anda akan menjadi semakin terkenal" ucap pemuda tersebut pada pria beruban.
"Dan yang paling penting, kita bisa mengambing hitamkan si 'kuda hitam' akan fitnah yang terjadi pada kalian berdua" lanjut pemuda tersebut dengan senyum sinis.
"Saya setuju, lalu kau? Apa kasus yang akan menyeret mu?" tanya pria berkepala plontos yang diangguki pria beruban.
"Tak ada kasus karena sayalah yang akan menjadi sutradara disini" balas si pemuda.
Kedua pria itu tentu tak setuju, namun membantah ucapan si pemuda itu tentu bukanlah pilihan. Mereka berdua tau seberapa berbahayanya pemuda berwajah tengil itu.
Diskusi kembali berjalan cukup kondusif membahas hal lain yang mungkin akan merusak rencana yang telah mereka buat. Hingga_
"Akkhh" jerit salah seorang asisten ke tiga pria tersebut. Asisten itu tertembak di bagian dada kanan.
Hal tersebut sontak menghentikan diskusi dari ketiga pria itu. Melarikan pandangan mencari celah kosong dimana tembakan tersebut lewat namun nihil, ruangan yang mereka tempati merupakan ruangan kedap suara yang sangat tertutup bahkan sekedar fentilasi udara saja tidak ada.
Asisten yang terkena tembakan langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat oleh asisten yang lain ditemani sebagian para penjaga.
Didalam ruangan, tersisa tiga orang yang tadi berdiskusi dan empat asisten lainnya.
"Apa itu 'kuda hitam'?" ujar pria beruban yang mulai menggigil ketakutan.
"Hei, jangan menakuti saya pak tua" sahut pria berkepala plontos.
'Apa mereka?' batin si pemuda.
'Wah, baru segitu saja sudah ketakutan' batin salah seorang yang lain.
Hidup dan tinggal di istana negara tidak serta merta membuat penghuninya merasakan nyaman. Begitu pun dengan kepala keluarga sekaligus kepala negara yang tinggal di kediaman mewah tersebut. Pada awalnya, ia mengira bahwa kekayaan dan kemewahan mampu menciptakan rasa senang dan bahagia dengan sendirinya. Hidup sebagai manusia miskin sedari kecil membuat ia begitu ambisius untuk menjadi kaya suatu hari nanti. Impiannya telah terwujud bahkan melebihi dari apa yang ia inginkan. Bukan hanya kekayaan, jabatan bahkan kehormatan pun ia miliki. Ia orang nomor satu di negara ini, ia disegani. Semua orang takut dan takluk di bawah perintahnya. Dan ia pun takluk pada perintah satu orang di atas nya. Orang yang tak akan pernah bisa ia sentuh, bahkan untuk mengumpat di hadapan orang tersebut ia tak berani. Orang itulah penguasa sesungguhnya dari negara ini. Bertindak layaknya sutradara di balik layar. Memosisikan pem
Masyarakat negara Inkonstria tengah dihebohkan dengan pemberitaan kasus perselingkuhan salah satu pejabat negara. Sebenarnya kasus ini bukan lah kasus yang begitu penting mengingat pemberitaan seperti itu sudah menjadi tontonan sehari-hari masyarakatnya. Namun, yang membuat kasus ini heboh seketika adalah orang yang terjerat kasus tersebut. Bayu Arman. Salah satu pejabat yang dikenal paling baik dan dermawan oleh masyarakat. Kabarnya, Bayu Arman adalah satu-satunya pejabat yang mau untuk menyuarakan suara-suara rakyat kecil setiap diadakan rapat tentang pembentukan atau pembaharuan kebijakan. Pro dan kontra bermunculan di mana-mana, entah siapa yang memulai tapi saat ini dunia media sosial penuh dengan akun-akun pendukung dan penolak kasus Bayu Arman membuat pemberitaan tentang kebijakan kepemilikan tanah tertimbun seketika. Berbagai teori konspirasi mulai bermunculan,
Aji Prakoso si tua bangka, melemparkan tubuh gadis yang baru saja ia beli ke atas ranjang dengan tergesa. Ia membuka jas dan kemeja yang melekat di badannya dan melemparnya asal, dengan nafsu menggebu ia menindih gadis yang sedari tadi diam memerhatikan gerakannya. Dengan segera ia mencium, melumat dan menghisap bibir gadis itu. Tangan kanan nya bergerilya di sisi tubuh gadis itu sedang tangan kiri menahan beban tubuh nya. "Eunghh" lenguhan pertama gadis itu membuat Aji Prakoso semakin bergairah. Dengan gemas ia meremas payudara milik gadis itu yang ternyata sudah berdiri tegak. Remasan tersebut membuat gadis itu membuka mulutnya dan dengan segera Aji Prakoso memasukan lidahnya, mengabsen setiap rongga mulut dan membelit lidah gadis itu. Merasa si gadis mulai kehabisan nafas, pria tua itu beralih menciumi rahang kemudian turun ke leher dan berakhir
Lagi-lagi masyarakat Inkonstria dibuat heboh akan berita yang tayang pagi ini dihampir semua stasiun tv. Sebuah temuan kasus baru dari seseorang yang mereka sangat tidak duga sebelumnya. Afan Kalebi. Pengusaha sukses yang memiliki citra sebagai pengusaha paling dermawan dibeberapa tahun belakangan.Pengusaha yang katanya berhasil memanfaatkan kesempatan kedua menjadi manusia yang lebih baik. Pada kehidupan di masa lalu, Afan Kalebi merupakan manusia yang tak lebih baik dari binatang rendahan sekalipun. Hidupnya hanya tentang masuk-keluar penjara.Pemerkosaan, perampokan, pembegalan, dan pembunuhan adalah kegiatan harian seorang Afan Kalebi di masa lalu. Lantas, dengan berbagai perbuatan jahat seorang Afan Kalebi di masa lalu, pertimbangan apakah yang digunakan oleh masyarakat sehingga Afan Kalebi dianggap sebagai manusia paling dermawan di masa sekarang? Kasus yang menjerat Afan Kalebi berhubungan dengan produk mainan
Negara Inkostria menyimpan terlalu banyak misteri. Terlalu banyak hal yang perlu mendapat kecurigaan. Terlalu banyak kejadian-kejadian yang sengaja direka ulang untuk dipaparkan pada khalayak ramai. Untungnya penduduk negara Inkonstria mayoritas adalah orang-orang dungu yang sangat gampang untuk dibodohi. Terlalu simpati. Terlalu apatis. Terlalu dramatis. Yang tentunya memberi keuntungan bagi oknum-oknum yang handal membuat karangan. Seperti halnya hilangnya para pemberontak yang memihak pada rakyat secara bersamaan pada waktu yang sama. Bukan hanya organisasinya yang lenyap, para anggota nya dan bahkan segala situs dan pemberitaan menyangkut para pemberontak itupun juga hilang tak bersisa. Seperti tak pernah ada dalam perjalanan sejarah. Hilangnya para pemberontak ini tentu menuai banyak kebingungan dari masyarakat. Mengapa bisa hilang dan alasan hilangnya para pemberontak ini menjadi hal yang paling sering diucapkan. Namun
Di atas balkon sebuah apartemen mewah, seorang pria bermata sipit berkulit cerah tengah berdiri dengan gagahnya. Memandang kedepan tak beralih sedetik pun. Pikirannya bercabang kemana-mana, namun ada satu hal yang paling menguasai pikirannya saat ini. Itu adalah tentang gadis gembel bermata kelam yang hampir saja ia hilangkan nyawanya.Ya, lelaki itu adalah Ferdinand.Sudah beberapa minggu berlalu setelah kejadian 'hampir tabrak' tersebut. Namun bayangan akan wajah manis itu tak pernah lepas dan jauh-jauh dari pikirannya. Entah mengapa ia sangat merindukan gadis itu, ia ingin melihat rupa itu terus dan terus bak kecanduan. Ia ingin merengkuh gadis itu kedalam pelukannya, memberinya kehangatan, mengecupi seluruh tubuh gadis itu dan menjadikan gadis itu miliknya untuk selamanya.Dadanya bergejolak kuat, ia bahkan tak bisa lagi mengontrol hatinya. Ini adalah pertama kalinya baginya, pertama kali ia menyukai seseorang, dan ia terobsesi akan hal tersebut.
Bertemu dengan Aavya sungguh membuat Ferdinand berbunga-bunga seketika, hanya saja tak pernah Ferdinand duga bahwa ia akan bertemu gadis yang ia cari-cari beberapa minggu belakangan di tempat ini. Tempat yang tidak boleh di tau oleh banyak orang. Tempat rahasia yang sengaja dihilangkan dari peta. Tempat ini sangat berbahaya untuk orang seperti Aavya yang tidak tau apa-apa.Untungnya ia lebih cepat menemukan Aavya sebelum orang lain. Ia tak bisa membayangkan bagaimana nasib Aavya bila salah bertemu orang.Ah, Ferdinand tak ingin memikirkan hal-hal yang tidak mengenakkan seperti itu. Yang terpenting saat ini adalah Aavya sudah ada di depan matanya.Ferdinand tersenyum menatap wajah manis gadis di depannya ini.Sedangkan Aavya yang ditatap seperti itu bingung harus bagaimana, lelaki bermata sipit didepannya ini sedari tadi hanya terus menatapnya tanpa mengatakan sepatah kata pun.&n
Usai mendapatkan serangan mendadak dari Ferdinand, di mana lelaki bermata sipit itu memeluk dan menciumnya di waktu yang bersamaan, Aavya mengajak lelaki itu menjauh dari lokasi awal mereka yang mulai sarat akan keramaian.Jujur saja Aavya masih merasakan tremor hingga saat ini, namun ia tak boleh berlarut-larut akan hal tersebut, Aavya harus bergerak cepat untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai wilayah Argob."Karena kita sudah pacaran, Aavya mau Ferdinand janji satu hal sama Aavya." ucap Aavya dengan tatapan menuntut pada Ferdinand."Aavya mau apa, hm?" tanya Ferdinand dengan tangan kanan merangkul bahu Aavya dan tangan kiri mengelus lembut tangan kanan gadis itu."Aavya mau, Ferdinand janji ke Aavya supaya gak ada hal yang di sembunyi-sembunyiin.""Yang lain?""Gak ada. Aavya cuma mau itu aja. Gimana?""Sesuai permintaanmu sayang." jawab Ferdinand sambil memberi kecupan manis di pelipis gadis itu."Ok