Share

Chapter 15

"Apa kau baik-baik saja? Aku bisa memberikanmu izin berduka, El."

Eliza menatap kosong di luar kaca jendela mobilnya. Dirinya enggan membuka bibirnya untuk bicara. Reiz terpaksa diam, dan menunggu Eliza bersedia bicara.

Saat ini keduanya berada di dalam mobil, tepat di depan rumah mendiang ayahnya. Eliza merasa khawatir meninggalkan ibunya sendiri di rumah. Namun Eliza juga tidak mungkin membawanya ke kota.

"Maukah Tuan menemaniku berkunjung seminggu sekali menemui ibuku?" tanya Eliza mulai mau membuka suara.

"Tentu saja."

Jawaban Reiz yang cepat membuat hati Eliza lega seketika. Saat itu Eliza hanya ingin ditenangkan hatinya. Meskipun Reiz memberikan jawaban yang tidak jujur pun tidak mengapa. Namun tidak bagi Reiz. Jawaban itu merupakan janji yang akan dia pegang hingga waktu yang panjang.

"Baiklah. Kita bisa kembali, Bos."

Reiz segera tancap gas setelah Eliza memintanya. Sialnya, di pertengahan jalan tiba-tiba huja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status