Share

30. Sehari Menjadi Keluarga Utuh

Dua hari kemudian, kondisi Kimie kian membaik. Anak itu minta dihubungkan dengan nomor Jamie. Karena terus merengek terpaksa kupenuhi.

"Assalamualaikum, Om Jamie. Ini Kimie," sapanya riang gembira.

[ ... ]

Kimie tidak menyalakan loud speaker, sehingga aku tidak bisa mendengar suara Jamie di seberang sana.

"Iya, Kimie sudah sembuh. Beneran deh." Gadis kecil itu mengacungkan jari tengah dan telunjuk. Aku tergeli. Di sana Jamie mana melihat tanda swear-nya.

[ ... ]

"Asyik! Kimie tunggu besok, ya."

[ ... ]

"Walaikum salam!" Kimie menutup sambungan. "Yeayy ... Besok jadi jalan-jalan dengan Om Jamie!" serunya gembira.

Usai menyerahkan ponsel padaku, gadis itu meloncat-loncat kegirangan. Bibirku berkedut senang menyaksikan kebahagiaan Kimie.

Karena besok akan pergi jalan-jalan, kusuruh Kimie untuk tidur lebih awal. Anak itu menurut tanpa banyak bicara.

Besok paginya, selepas menunaikan ibadah shalat subuh, Kimie sudah heboh. Anak itu mandi cepat. Sarapan pagi dengan lahap tanpa disuruh, lal
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
aduh kasian banget Jamie ,Kira dn anak nya Kimie k jebak d leef mudah2an g kekurangsn oksigen dn selamat sampe pagi atau ada yg nolongin yg satpam mall ...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status