Share

30. Istirahatlah, Nak

Hanya tuhan yang berhak menentukan takdir kita, sebagai seorang hamba, kita hanya bisa pasrah dan rela menjalani kehidupan sementara di dunia fana ini.

Sudah beberapa jam lamanya Risa tertidur akibat suntikan bius yang diberikan padanya karena ia terus berteriak histeris mendengar Satria sudah meregang nyawa meninggalkannya.

"Bik Sum." panggil Danu.

"Den."

"Gimana Satria sekarang, kok tiba-tiba dibawa kemari." Danu bertanya kepada Bi Sumi. Karena Danu melihatmya melintas di depan koridor rumah sakit.

"Den Satria sudah sembuh, dia tidak akan merasa sakit lagi. Aden nggak usah khawatir."

"Syukurlah, dimana Istri saya, Bik. Kenapa ponselnya nggak bisa dihubungi? Saya sangat khawatir."

Non Risa jangan diganggu dulu Den, dia kecapek'an. Sebaiknya Aden mandi dulu sana, bau parfum yang nempel di badan aden bikin Bibik pusing, pasti Non Risa juga nggak suka sama bau ini, Den." Bi Sumi menutup hidungnya.

Danu membaui kemejanya, benar saja, bau parfumnya Karin masih tertinggal di seluruh badann
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status