Share

57. Mangsa Baru

"Mantan suami? Oh Tuhan … dunia memang selebar daun kelor. Semua terjadi atas kehendak-Mu. Ternyata akulah orang yang menjadi perantara untuk mereka bertemu." Al mengusap wajahnya kasar.

Perasaannya menjadi tidak tenang ketika Risa berpamitan mengantarkan bubur untuk Danu. Al berpamitan kepada papa dan mamanya dengan alasan membeli permen di kantin rumah sakit karena mulutnya terasa pahit efek dari antibiotik yang diminumnya. Inilah cara Tuhan menunjukkan identitas Danu yang sebenarnya.

Pintu terbuka, Al segera berpura-pura berjalan dari arah kantin.

"Al, kok di sini, dari mana?" Risa terkejut melihat Al yang berada di ujung koridor.

"Mulutku pahit, aku ingin makan permen." dusta Al.

"Kenapa nggak telepon aku aja, Al?" Risa cemberut. "Kamu masih lemas gitu."

"Entar kamu kecapek'an, Ris. Lagian suntuk di dalam kamar. Pengen cari udara segar."

"Tapi kan ada Papa dan Mama. Masak ditinggalin begitu saja, kasihan mereka jauh-jauh kesini nengokin kamu." Risa mendekat lalu menuntun Al.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status