Share

Siksaan Itu Bernama Rindu

Willy masuk ke ruangan Deva dengan tangan yang masih dibebat dan menggunakan penyangga. Keadaannya sudah jauh lebih baik, Deva melindunginya dan mengatakan tidak terkait apa-apa dengan penculikan Terryn waktu lalu. Masih dengan perasaan bersalah Willy duduk di depan Deva dan Desta.

“Yakin lu masih mau terima gue di Melda’s?” tanya Willy dengan ragu pada Deva.

“Gue masih liat lu sebagai sahabat gue,Will. Toh dari awal kita bertiga yang bangun Melda’s ini, gue gak mau kehilangan salah satu pilar cemerlang perusahaan ini. Gue paham keselamatan mama lu juga terancam jadi lu terpaksa ikut permainan mereka. Tapi lain kali please, kalo ada apa-apa  ngomong ke gue dan Desta, Will.”  Deva menepuk bahu Willy sambil tersenyum.

“Ngomon

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status