Pagi diawali dengan buruk, membuat suasana hati Bella begitu buruk. Tidak ada perlakuan khusus di penjara. Dirinya harus kembali berkerja dengan tahanan lainnya, menahan rasa sakit yang masih mendera tubuh dan jiwanya. Raut wajahnya begitu buruk, semua tahanan memilih menjauh darinya. Saat ini Bella dikenal sebagai pembunuh sadis yang bernasib buruk, ya itu karena keguguran yang dialaminya terjadi di hari yang sama saat kehamilannya diketahui.
Agatha dan dua tahanan lain yang satu ruangan dengan Bella, membantu meringankan pekerjaannya. Bella tidak menolak, karena memang tenaganya telah terkuras habis.
Siang hari, saat mereka makan siang, seorang sipir datang menghampirinya
"Tahanan 3023, ada tamu untukmu!"
Bella berdiri dan mengikuti sipir itu meninggalkan ruang makan. Semua mata tertuju padanya, mereka berisik membicarakan dirinya. Bella tidak peduli.
Bella tidak tahu siapa yang datang menemuinya. Apakah itu Nicholas
"Aku menempatkannya di panti jompo," jawab Crystal santai."Tapi..., bukankah seharusnya ayahmu dirawat di rumah sakit?" tanya Nicholas."Tidak perlu! Itu hanya penyakit karena usia tua, sedikit pikun bukanlah masalah besar." Crystal membenci ayahnya itu. Yakin, bahwa semua yang dialami sang ayah adalah karma dari tindakan buruknya sendiri."Namun–"Ucapan Nicholas terhenti saat Crystal mendaratkan ciuman. Semua masa lalu tentang dirinya harus dikubur. Crystal tidak ingin ada yang tahu bahwa ayahnya masih hidup. Saat orang-orang bertanya, maka Crystal berkata bahwa dirinya yatim piatu, sebatang kara.Crystal memilih panti jompo paling jauh dari kota ini dan membayar biaya perawatan untuk beberapa tahun ke depan. Dirinya juga tidak lupa memberikan nomor telepon yang salah. Ya, dirinya tidak ingin diganggu.***Hari-hari kembali berlalu dengan begitu lambat. Bella mulai akrab dengan tahanan yang tingg
Nasibnya sudah dapat ditebak. Tidak memiliki kesempatan menjelaskan, Bella mendekam di sel isolasi untuk satu bulan ke depan dan harus membersihkan kamar mandi umum untuk jangka waktu 3 bulan. Yang pasti, kesempatan mendapatkan remisi lenyap.Bella menjalankan hukuman tambahannya dengan penuh amarah. Semua amarahnya ditujukan pada pria kaya itu. Ya, Bella yakin semua ini karena ulah pria kaya itu. Bella marah dan penuh kebencian. Namun, apa yang dapat dilakukannya selain menghadapi semua ini?Joy sudah bebas dan Bella ikut senang akan hal tersebut. Tidak ada kecurigaan sama sekali dalam dirinya.Masih satu bulan dirinya harus membersihkan kamar mandi umum dan Bella melakukannya dengan benar. Berharap, ya dirinya berharap mendapatkan kesempatan menerima remisi kembali pada tahun depan.Lelah, ya tubuh dan pikirannya terasa lelah. Itu bagus, membuatnya cepat terlelap dan tidak memiliki waktu memikirkan hal lainnya. Namun, kembali pag
Akhirnya, 5 tahun yang panjang pun berlalu. Lima tahun dan melewatkan semua kesempatan mendapatkan remisi. Setidaknya, kehidupannya di balik jeruji tidak begitu buruk. Mulai dari tahun ke-2, dirinya dipekerjakan pada bagian administrasi, bahkan dengan fasilitas yang lebih baik.Setelah Joy, Agatha bebas lalu Gita, yang terakhir adalah dirinya. Ya, hari ini adalah hari kebebasannya dan Bella sedang duduk untuk menunggu giliran mengambil barang-barangnya.Berganti pakaian dengan pakaian yang terakhir melekat pada tubuhnya. Pakaiannya longgar, ya Bella kehilangan beberapa kilogram berat badannya, tetapi yang penting dirinya sehat. Setelah melalui semua administrasi panjang, akhirnya seorang sipir mengantarnya ke pintu keluar penjara.KLANG!Suara besi beradu memekakkan telinga dan segera pintu besi yang begitu tinggi menjulang, terbuka lebar. Dengan jantung berdebar, Bella melangkahkan kakinya keluar. Sinar mentari yang cerah, menyambut dir
Bella merasa tubuhnya membeku dan memeluk erat tubuhnya sendiri. Dirinya lupa makan dan minum, sedari tadi perhatiannya tertuju pada pintu utama gedung itu. Hampir menyerah dan hendak kembali ke rumah, tetapi saat itulah sosok yang dikenalnya terlihat keluar dari gedung itu.Bella berjalan cepat mengikuti sosok itu dari jauh. Menilai pria itu, pria yang begitu dicintainya, hingga dengan bodohnya bersedia menanggung dosa pria itu. Nicholas terlihat begitu berbeda, cara berpakaian bahkan cara berjalan pria itu sangat berbeda. Saat ini, pria itu terlihat begitu angkuh dan jauh dari jangkauannya.Ternyata mobil sedan mewah berwarna putih, yang terparkir di depan gedung adalah milik pria itu. Ke mana mobil yang dulu digunakan Nicholas? Mobil yang sebagian besar dibeli menggunakan uangnya? Mobil yang membunuh Amelia Lewis bersama dengan bayi dalam kandungnya? Apakah mobil itu sudah dimusnahkan? Tentu saja, itu akan menghilangkan barang bukti kasus tersebut. Bella
Tiba disalah satu rumah sakit swasta terbesar di kota, hal pertama yang dilakukan adalah membayar deposit. Kembali, Bella menggunakan uang milik Nicholas Hall. Tidak ada waktu untuk bimbang, karena keselamatan sang ayah adalah utama.Setelah pembayaran selesai, Tuan Swan melakukan pengecekan seluruh tubuh. Bella menunggu dalam ketakutan. Setelah pemeriksaan selesai, Tuan Swan dipindahkan ke ruang rawat. Ya, Bella membayar untuk ruang empat orang, itu lebih terjangkau."Anda wali pasien ini?" tanya seorang dokter yang masuk ke ruang rawat.Bella berdiri dan menghampiri sang dokter."Benar, aku putrinya."Dokter berjalan keluar, diikuti oleh Bella."Sebagian hasil pemeriksaan sudah keluar, sebagian lagi esok pagi. Namun, aku dapat memberikan garis besarnya kepada Anda.""Tolong katakan, Dokter!""Sel kanker hati sudah menyebar ke organ lainnya dan pada tahap ini tidak ada pengobatan yang dapat dilaku
Crystal berbaring manja di pelukan pria yang jauh lebih tua darinya. Namun, penampilan sang CEO sangat tampan dengan tubuh tinggi proposional. Itu membuat Crystal bergairah. Ya, biasanya pria kaya memiliki tampang dan tubuh yang biasa saja, sangat jarang yang seperti ini.Jejak karirnya sungguh cemerlang dan target berikutnya adalah perusahaan Knight. Ya, perusahaan itu sangat besar dengan berbagai bidang usaha. Yang menarik perhatiannya adalah produk fashion premium mereka. Crystal akan mencari jalan ke perusahaan itu. Dirinya akan menggunakan semua koneksi miliknya.Lagipula Crystal memang menunggu 5 tahun sampai Bella selesai menjalani hukumannya. Ya, Crystal tahu kekasih simpanan pria itu yang meninggal dalam kecelakaan. Jadi, Crystal berharap pria itu lupa dan walaupun mengungkitnya, bukankah itu salah saudarinya dan juga telah menyelesaikan hukuman itu.Crystal selalu mengikuti perkembangan Benedict Knight. Pewaris kaya raya yang memiliki ke
Benedict Knight kembali melewatkan rapat penting, untuk kembali ke rumah sakit ini. Saat tiba di rumah sakit, Ben bertemu dengan Maya yang berdiri di depan ruangan VVIP, di mana Isabella Swan dirawat."Selama siang, Tuan," sapa Maya sopan.Ben mengangguk."Wanita itu menolak bantuanku," jelas Maya.Ben kembali mengangguk dan saat itulah seorang perawat berlari ke arah ruangan itu."Ada apa?" tanya Ben menghentikan langkah sang perawat."Ah, Tuan. Pasien menekan tombol untuk memanggil!" jelas perawat itu."Jangan masuk!" perintah Ben, sebelum melangkah masuk ke dalam kamar.Dan di sinilah dirinya berakhir. Memeluk Isabella Swan dan menyaksikan bagaimana terkejutnya wanita itu.Bella yang seakan membeku sejenak, buru-buru mendorong tubuh pria itu menjauh. Bella mundur dua langkah dan menatap tidak percaya ke arah pria itu. Sudah bertahun-tahun, tetapi Bella ingat jelas sosok ter
Bella berlari keluar dan tempat pertama yang didatanginya adalah bank, menarik uang tunai. Ya, dirinya tidak sudi berhutang dengan pria itu.Setelah itu, Bella pulang ke rumah, menyusun pakaiannya. Ya, dirinya harus berkemas dan baru memikirkan hendak pergi ke mana. Orang pertama yang muncul dalam benaknya adalah saudarinya. Ya, Crystal. Ya, Bella akan mencoba menemukan saudarinya itu. Setidaknya Crystal berhutang penjelasan padanya mengenai ayah dan saudarinya itu juga perlu tahu tentang kepergian ayah mereka.Namun, dirinya begitu lelah dan setelah bertukar pakaian, Bella tertidur di lantai ruang tamu. Ya, dirinya lelah.Di bandara kota.Crystal baru tiba dan berjalan keluar dari bandara. Dengan mengenakan kacamata hitam dan setelan kulit, hentakan sepatu Stiletto nya sesuai dengan goyangan pinggulnya.Namun, raut wajahnya berubah buruk, saat melihat Nicholas datang menjemputnya.Nicholas memeluk dan mengecup