"Eh, Darren...kamu apa-apaan sih? Kamu itu jelas udah kalah dari Aliando, mending kamu ngaku aja deh sekarang, enggak usah berkelit lagi kayak gini. Enggak usah menghina-hina Aliando demi mengalihkan perhatian semua orang. Demi menutupi kekalahanmu!" Nadine berseru kesal dengan kedua tangan terlipat di depan dada.Nadine memicingkan pandangan, kemudian melanjutkan kalimatnya. "Dan asal kamu tau aja ya, Ren. Apa yang sedang kamu lakukan itu benar-benar menunjukan kepada kita semua dengan jelas, kalau kamu itu adalah seorang laki-laki pengecut. Kamu berbuat curang. Lebih baik, kamu akui kekalahanmu sekarang daripada buat suamiku marah atau kamu akan menanggung akibatnya nanti!"Beberapa kepala langsung mangguk-mangguk setelah itu, setuju dengan apa yang dikatakan Nadine. Tatapan Darren langsung terarah kepada Nadine, mendengus sebal, dia tidak suka mendengar ucapan Nadine."Emangngya siapa suamimu? Kenapa kemarahanannya itu akan membuat aku menyesal?" Darren mendongakan kepala tinggi-
Aliando membelalakan matanya, segera bangkit dari kursi dengan cepat dan menghindari tinju Darren yang terkepal kuat dengan mudah.Alhasil, tinju Darren hanya mengenai udara kosong saja. Hal itu membuat emosi Darren tambah meledak.Namun, pada saat Darren hendak mengarahkan tinjunya kembali kepada Aliando. Suaminya Nadine itu menjegal kaki Darren yang membuat laki-laki itu kehilangan keseimbangan dan akhirnya jatuh terjerembab di tanah. Semua orang terkesiap melihat pemandangan itu, beberapa perempuan ada yang menjerit, segera menjauh dari sana, beberapa saat kemudian terdengar dukungan dari mereka yang ditunjukan kepada Aliando untuk memberi pelajaran saja kepada Darren. Laki-laki itu pantas mendapatkannya karena telah berbuat curang. "Kurang ajar kamu, Al! Anjing kamu, Al!" Darren berteriak marah sambil berusaha bangun, dia tidak menyerah.Beberapa detik kemudian, dia kembali menyerang Aliando. Tinju Darren terus melesat, mengincar Aliando, namun lagi dan lagi, Aliando dapat me
Aliando yang tidak sempat menghindar harus merelakan mukanya terkena siraman alkohol. Semua orang langsung terbelalak kaget, seketika itu juga langsung pada heboh, kompak melotot ke arah Darren, ramai-ramai mengatai Darren pengecut. Dika dan para kacungnya benar-benar shock, tidak menyangka jika Darren akan melakukan hal itu, pasalnya apa yang barusan dia lakukan itu diluar rencana mereka sebelumnya. Tentu saja Nadine geram dengan hal itu, juga ikutan melotot ke arah Darren. "Udah gila ya kamu, Ren. Dasar pengecut kamu, Ren. Bisa-bisanya kamu berbuat curang lagi kayak gitu? Kok ada ya laki-laki berengsek dan pengecut kayak kamu. Aliando itu udah baik loh sama kamu, udah bersikap supportif, mau ngasih kesempatan sama kamu walau pun kamu udah bertindak bodoh. Tapi, apa yang kamu lakukan terhadap Aliando, hah?!" Nadine berseru dengan amarah yang membara.Darren tidak peduli dengan kemarahan Nadine mau pun cemoohan dari orang-orang. Dia buru-buru bangkit berdiri dan bergabung bersama
Nadine menyeringai sambil melipat tangan di depan dada.Adegan Aliando yang saat ini sedang memberi pelajaran kepada Darren terjadi tepat di depan matanya, karena tadi dia duduk di samping Aliando. Tentu saja. Dia tidak bisa jauh-jauh dengan sang suami. Dia akan selalu ada di sisi sang suami."Rasain kamu, Ren. Emang enak. Kamu lihat sendiri, kan, sekarang? Suami aku langsung bisa membalas perbuatan curangmu itu. Makanya, jadi orang itu jangan curang dan pengecut. Udah dibilangin juga tadi, kalau kamu berani melakukan hal aneh-aneh, macam-macam, kamu akan merasakan akibatnya. Sekarang, terima aja pembalasan dari suamiku atas perbuatanmu itu. Kamu juga udah berani menyiram Mas Aliando tadi. Maka, suamiku akan melakukan hal yang lebih buruk dari itu sama kamu!" Ucap Nadine dengan sinis. Nadine menghela napas lega setelahnya, puas diwaktu bersamaan karena suaminya berhasil memberi pelajaran kepada Darren. Para penonton yang kini telah berpihak kepada Aliando juga terus berseru, malah m
Dika dan para kacung Darren benar-benar tidak menyangka jika orang-orang itu lumayan cerdik juga. Membuat mereka sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi sekarang, selain menyerah. "O-oke, Al. Aku menyerah. Aku ngaku kalau aku kalah tanding minum denganmu. Dan maafkan aku karna aku udah bertindak curang dan bodoh tadi." Ucap Darren dengan suara bergetar. Berbicara dengan agak kesusahan karena kepalanya masih ditekan di atas meja oleh Aliando. Mendengar jika Darren telah mengakui kekalahannya membuat semua orang kompak menghembuskan napas lega. Akhirnya Darren menyerah juga, mengakui kekalahannya juga, setelah sebelumnya sempat terjadi drama menegangkan. Tapi memang sudah seharusnya Darren melakukan hal itu karena dia telah terdesak. Sudah tidak bisa berkutik lagi. "A-aku akan segera mentransfer uang 10 miliar ke rekening kamu. Tapi aku mohon, soal video duel minum kita itu, jangan kamu suruh mereka untuk mempostingnya di medsos ya." Kata Darren lagi setengah memohon. Suaranya sudah
Belakang rumah itu kini mendadak sunyi dan sepi. Mulut semua orang tengah terbuka lebar-lebar, terpelongo, tubuh mereka juga seakan mendadak membeku dan hanya diam mematung di tempat. Nadine juga sempat shock sesaat setelah mendengar hal itu sebelum akhirnya dia paham mengapa suaminya itu ngotot sekali ingin uang 10 miliar dari Darren. Ternyata hanya untuk membalas hinaan dan cemoohan yang tadi sang suami itu terima. Nadine juga sempat bingung sebelumnya. Padahal suaminya itu sudah jadi orang kaya raya, nominal uang segitu memang terbilang kecil baginya.Tapi setelah menyadari rencana sang suami, dia langsung kembali bersikap tenang seperti beberapa menit yang lalu, siap membantu sang suami untuk membungkam orang-orang menyebalkan ini.Belakang rumah masih lengang untuk sesaat lamanya. Hanya Aliando dan Nadine saja yang saat ini sedang tidak dilanda keterkejutan, mereka berdua malah menggunakan waktu sambil menunggu semua orang tersadar dari lamunan untuk saling senyum, terkikik g
Darren dan Dika juga berfikir hal yang sama seperti apa yang dipikiran oleh orang-orang, keduanya mencoba menerka-nerka, jika mungkin saja Aliando sudah tidak miskin lagi seperti dulu. ARGH!!! Kenapa juga Aliando bisa melakukan hal yang membuat mereka semua setres begini sih? Lelucon macam apa ini?Dika dan Darren tidak tahu harus merespon bagimana lagi soal kejadian ini.Namun lain lagi dengan apa yang tengah dirasakan oleh para kacung Darren yang harus dibuat iri dengan orang-orang yang baru saja mendapatkan uang masing-masing sebesar satu miliar dari Aliando hanya karena mereka membela Aliando tadi.Karena kalau boleh jujur, mereka juga mau, sangat mau malahan. Selama bertahun-tahun lamanya menjadi kacungnya Darren, mereka sudah melakukan berbagai macam cara untuk menjilat sang Boss, berharap akan mendapatkan keuntungan, tapi belum pernah mereka mendapat uang sebanyak satu miliar darinya. Lah, ini? Hanya berpihak kepada Aliando? Mendukung Aliando? Bisa dapat uang 1 miliar?Ta
Semua orang tengah kompak menahan napas, menunggu jawaban. "Yang jelas ...aku bukan orang miskin lagi yang bisa kamu tindas dan hina-hina sesuka hatimu lagi, Dik ...aku udah enggak menyandang predikat suami dan menantu sampah lagi ...saat ini ...aku adalah orang yang akan membalas jika ada orang yang berani macam-macam denganku, mencari gara-gara denganku. Apalagi kalau sampai menganggu istriku, maka, aku enggak akan tinggal diam!" Jawab Aliando dengan nada dingin. Tergelak. Kedua tangannya tengah berada di saku celana. Dika benar-benar tidak mengerti dengan jawaban Aliando. Kepalanya malah tambah terasa mau pecah saja.Aliando mengulas senyum saat melihat Dika yang tampak kacau karena tidak mendapatkan jawaban yang dia inginkan. Aliando lalu mengatupkan rahang rapat-rapat, memicingkan mata sambil menunjuk muka Dika. "Oh ya, Dik ...aku masih punya kejutan buat kamu. Jadi, ditunggu ya kejutan dari aku. Ingat. Ini baru permulaan. Aku pernah bilang sama kamu, kalau aku akan membala