Jaydan dan teman-temannya sedang ada di ruang kelas, menanti dosen yang sebentar lagi akan memberi kuliah. Tiba-tiba ponselnya berdering, tertera nama Angel di layar ponselnya. Senyum Jaydan naik tapi sedikit aneh juga, tidak biasanya Angel menghubunginya di jam segini, apalagi gadis itu tahu sebentar lagi dia ada kelas.
"Halo," ucap Jaydan memulai pembicaraan.
"Jaydan hiks ... Angel ...."
Itu suara Alessa yang menangis, seketika Jaydan menegang. Apa yang terjadi pada Angel?
"Tenang dulu Alessa, kenapa kau menangis?"
Karel yang duduk di samping Jaydan sontak menoleh ketika nama Alessa disebut. Ia jadi penasaran dengan isi percakapan Jaydan dan Alessa.
"Angel masuk rumah sakit, dia sedang di UGD sekarang. Aku takut terjadi apa-apa padanya dan bingung harus menghubungi siapa. Pamannya tidak menjawab panggilanku."
"Di rumah sakit mana?" tanya Jaydan berusaha tenang meski jantungnya tak merasakan hal itu.
"Kami dan kepolisian sudah bekerja sama, berdasarkan hasil lab diketahui ad potasium sianida di dalam makanan yang dikonsumsi Angel. Dosisnya memang tidak banyak, tapi itu saja sudah sangat berbahaya jika terserap tubuh manusia." Potasium sianida adalah jenis zat yang biasanya digunakan sebagai racun tikus. Bentuknya berupa butiran menyerupai kristal yang memiliki aroma almond pahit yang khas. Oleh karena itu, racun ini sulit terdeteksi apalagi jika sudah dicampurkan dengan bahan makanan lain. Zat ini juga sering digunakan sebagai bahan untuk mengekstraksi emas, perak, dan besi. Bisa dibayangkan sebahaya apa jika zat beracun tersebut dikonsumsi manusia. Tentu nyawa taruhannya. "Potasium sianida ini memiliki efek ke seluruh tubuh (sistematik), terutama memengaruhi sistem organ yang paling sensitif terhadap kadar oksigen rendah," kata dokter menjelaskan serinci
Jaydan tidak main-main dengan kasus upaya pembunuhan yang menimpa kekasihnya. Laporan itu terus diusut hingga tuntas sampai satu fakta mengejutkan terkuak. Pelaku pengiriman makanan beracun berhasil ditemukan, mereka adalah orang terdekat Angel yang dulu sempat mengklaim diri mereka sebagai teman dekat selebgram arogan itu. Michelle dan Austin ditangkap saat mereka sedang ada di kampus, menimbulkan kegaduhan yang tidak biasa di area kampus. Banyak orang yang bergidik ngeri dengan aksi kedua wanita itu, bagi penduduk kampus Nethern, apa yang dilakukan Austin dan Michelle itu sungguh mengerikan. Mereka tahu, Angel menyebalkan dan pernah menyakiti hati banyak orang tapi tidak begitu cara membalasnya, bukan dengan tindakan kriminal yang pada akhirnya merugikan diri sendiri. "Bukan saya pelakunya, Pak, demi Tuhan saya tidak pernah memasukkan racun itu pada makanan Angel!" teriak Michelle tidak terima, ia terus berontak dalam keadaan kedua tangan sudah diborgol. "K
Usaha tidak pernah mengkhianati hasil, rupanya pepatah itu benar-benar nyata. Karel merasakan upayanya membujuk Jaydan seharian kemarin akhirnya berhasil, hari ini, tepat ketika Karel dan kawan-kawannya memiliki jadwal kosong di kampus, ia berkesempatan untuk ikut jalan-jalan bersama Jaydan dan keluarganya. Lebih tepatnya keluarga kakak Jaydan karena kedua orang tua pemuda itu tidak bisa ikut, seperti biasa, ada banyak hal yang harus dikerjakan para orang tua. Sedangkan Jeya sengaja mengosongkan hari ini untuk memenuhi dahaga ngidamnya yang ingin diajak jalan-jalan ke pantai selama satu hari satu malam. Axel mau tidak mau harus memenuhi keinginan istrinya yang sedang hamil itu. Tiga puluh menit lalu mereka sudah tiba di resort, terdengar debur ombak menyambut kedatangan mereka dan tampak sangat jelas Jeya kegirangan melihatnya. Bahkan perempuan itu sampai lompat-lompat saking senangnya, untung ada Axel yang mengingatkan bahwa Jeya sedang mengandung. Seperti rencana a
Jaydan terkekeh, menertawakan dirinya sendiri yang benar-benar payah dalam menghibur hati kekasihnya. Dia tidak seperti Karel yang punya 1001 cara dalam menangani wanita yang sedang gundah gulana. Sisi amatir Jaydan sangat terlihat jelas meski di mata orang-orang, apa yang Jaydan lakukan sekarang dinilai begitu romantis. "Lalu apa yang harus aku lakukan untuk mengusir kesedihanmu?" tanya Jaydan serius sambil maju selangkah lebih dekat pada Angel. Angel berpura-pura berpikir keras, ia menggigit bibir bawahnya sebentar lalu menarik tangan Jaydan menjauhi pantai dan menepi. Gadis itu menyuruh Jaydan duduk di atas pasir tepat di bawah pohon kelapa. "Kamu tidak perlu melakukan apa pun, cukup berada di sisiku saja seperti ini, aku sudah senang." Jaydan tersenyum lega, ia mengambil kedua tangan kekasihnya lalu dielus-elus lembut. "Boleh aku tahu apa yang mengganggu pikiranmu sejak tadi?" Angel mendesah berat lalu berkata, "Aku masih memikirka
Hari ini, tanggal 22 Desember aku sedang melakukan revisi bab. Bagi yang sudah membaca cerita ini sampai tamat, dimohon untuk tidak membuka bab yang akan aku publis setelah postingan INFO INI. Sistem biasanya akan mereview revisi dalam rentang beberapa hari. So, jangan kaget ya kalau ada update tambahan. Aku enggak mau kalian bingung soalnya bab revisi ini enggak pakai judul subab tapi aku tulis Bab 1, Bab 2, Bab 3, dst. Alasan dari revisi ini dikarenakan ada beberapa bab yang jumlah katanya lebih dari seribu, jadi atas izin editor aku mengambil keputusan ini. Kalau ada update tentang spesial part dan lain-lain pasti aku infokan. Oke segitu dulu ya informasinya, makasihhh^^
"Rel, kawanmu kenapa? Dari tadi kakak lihat wajahnya muram terus," sindir Jeya sambil membolak-balikkan ikan bakar di atas pemanggangan.Karel melirik Jaydan sebentar, lelaki itu cengengesan ketika mengingat alasan kekesalan Jaydan adalah dirinya. Amarah Jaydan pasti masih di ubun-ubun karena Karel menggagalkan acara kissing-nya dengan Angel. Bukannya menyesal atau meminta maaf, Karel malah semakin menggoda kedua pasangan itu. Sungguh teman yang tidak tahu diri, begitu kata Jaydan.Bayangkan saja, bagaimana tidak kesal, tadi itu suasananya sudah sangat mendukung untuk Jaydan memberikan ciuman pertamanya pada Angel. Gadis itu juga tampak sudah siap, hanya tinggal sedikit lagi untuk bibir keduanya bersentuhan, sayang semua itu gagal berkat kemunculan Karel yang entah mengapa bisa tahu kalau dua sejoli yang sedang dimabuk cinta itu ada di sana."Tidak tahu, Kak, kesambet jin laut mungkin, he he.""Hush! Jangan asal bicara, bagaimana kalau jinn
Berdasarkan informasi dari pihak resort, katanya sebentar lagi akan ada pertunjukan kembang api di pinggir pantai. Jaydan dan kawan-kawan memutuskan untuk menyaksikannya ke sana tanpa Axel dan Jeya. Pasangan suami istri itu memilih beristirahat karena katanya Jeya sudah cukup kelelahan untuk jalan-jalan, jadi sebagai suami yang baik Axel manut saja.Pantai yang tadi siang cukup lengang, kini sudah dipadati orang-orang--baik pengunjung maupun para pedagang yang menggelar tikar di sepanjang pantai. Dalam semalam tempat itu disulap bak pasar malam yang sungguh ramai. Jaydan, Angel, Karel, dan Alessa menikmati waktu bersama dengan senangnya. Untuk sementara mereka masih jalan berempat, kemesraan Jaydan dan Angel belum tampak sehingga Karel masih bisa memakluminya."Gelang couple untuk pasangan terkasihmu, mariii ... beli ... mari beli ... gelang couple buatan sendiri."Angel menghentikan langkah tepat di penjual gelang tersebut, ia hanya menatap penjual itu
"Kan membandingkan, kita tidak bisa menilai perasaan seseorang hanya dari tampilan luarnya saja, Angel. Meskipun terlihat nakal tapi ada banyak sisi baik Karel yang mungkin belum kamu ketahui. Kalau suatu saat Alessa menyadari kebaikan Karel lebih dulu darimu, lalu dia jatuh hati pada sahabatku maka kamu tidak akan bisa berbuat apa-apa. Terima saja, ya."Angel merenungi perkataan Jaydan, ia lalu menoleh ada Karel yang duduk di seberang sana dengan Alessa. Ketika gadis itu memperhatikannya, Karel tiba-tiba menoleh dan mengangkat dagunya dengan sengak. Angel melotot lalu membalasnya dengan tatapan galak."Tuh kan! Temanmu resek!" rajuk Angel pada Jaydan, si pacar hanya tertawa saja melihatnya."Sudah, jangan direspons, selesaikan lagi gelangnya. Sebentar lagi selesai."Mereka pun lanjut merakit gelang berbahan tali itu, setelah kurang lebih dua puluh menit, kegiatan itu pun selesai."Nah, coba sini tanganmu!" kata Jaydan lalu mengambil tangan k