Sinta pun langsung memberikan garamnya kepada ibunya itu dan dia pergi ke kamar mandi untuk mandi. Leo yang masih berkumpul di tongkrongan, dia pun mengajak teman-temannya untuk summori pada hari Minggu yang akan datang ke taman kota. Teman-temannya pun menyetujuinya karena sudah lama juga mereka semua tidak sunmori. Beberapa lama kemudian, Leo mengobrol dengan temannya dia pun izin pulang terlebih dahulu karena sudah sore.
“Bro gua pulang dulu yah.”
“Mau ke mana lu bro masih sore gini.”
“Gua mau mandi dulu bro nanti malam kesini lagi soalnya gerah banget.”
“Oke siap gua juga mau pulang deh.”
“Yu gua juga pulang deh,” ucap teman leo yang lain.
“Iya udah yu kita pulang dulu.”
Leo dan temannya pun langsung pulang ke rumah masing-masing. Beberapa lama Sinta mandi dia langsung pergi ke kamarnya untuk mengerjakan tugas. Sesampainya di rumah, Leo langsung masuk ke dalam kamar mandi karena sudah tidak kuat menahan panas, apalagi badannya sudah diguyur oleh keringat. Setelah selesai mandi, dia pun memilih untuk makan sambil menonton televisi di ruang keluarganya.
Di sisi lain Sinta yang sedang mengerjakan tugas, tiba-tiba membayangkan kembali muka Leo saat berada di kelas itu. Seketika Sinta pun langsung terkejut karena mengapa dia bisa membayangkan laki-laki yang selalu ngeselin. “Aduh gua ngebayangin apa sih, masa gua bisa ngebayangin cowo yang ngeselin. Iya kali gua suka sama cowo yang begitu ogah banget,” ucap Sinta yang berbicara sendiri di dalam kamarnya. Setelah Sinta berbicara sendiri Sinta pun melanjutkan mengerjakan tugasnya karena tugasnya belum selesai.
Leo masih saja malam karena dia makan sambil menonton, di saat Leo sedang makan ibunya pun menyuruh anaknya itu membelikan makanan di luar tetapi dia menolaknya.
“Leo tolongin ibu beli makanan di luar dong, makanan apa aja boleh nasi Padang boleh, ayam bakar boleh bebas deh seadanya di jalan apa.”
“Ngga ah Bu Leo masih makan nih suruh bibi aja tuh bu.”
“Itu kamu makan dikit lagi juga, ngga baik ah ibu suruh malah suruh orang lagi, ayo abisin makannya abis itu beliin,” ucap ibu Leo yang marah-marah kepada Leo karena kesalahannya.
“Iya deh mana sini uangnya udah abis nasinya,” Leo merasa kesal kepada ibunya padahal dia sedang seru-serunya menonton televisi.
Leo pun langsung mengambil uangnya kepada ibunya itu dan dia keluar rumah untuk membeli makanan. Di saat Leo sedang mencari-cari makanan, tiba-tiba dia melihat ada tukang sate. Dia pun langsung membeli sate itu sebanyak 20 tusuk untuk di rumah. “Untung aja ada tukang sate jadi ngga usah keliling-keliling lagi deh,” Leo yang merasa tenang karena tidak perlu mencari-cari makanan lagi. Beberapa menit kemudian, sate pesanan Leo pun sudah jadi dan dia langsung pulang ke rumahnya. Sesampainya di rumah, dia langsung memberikan satenya kepada ibunya itu.
“Bu ini sate aja ya soalnya adanya sate doang,” ucap Leo yang beralasan padahal dia sangat malas mencari-cari makanan lain.
“Boleh iya udah kamu makan lagi nih Leo.”
“Baru aja Leo makan Bu mending ditambul aja, oh iya Bu ini masih ada kembalian buat Leo ya,” ucap Leo yang sambil menunjukkan uangnya kepada ibunya.
“Iya udah ambil aja, ibu mau makan dulu nih kamu ambil satenya.”
“Iya Bu Leo ambil 5 ya.”
Leo pun mengambil 5 sate itu dan memakannya sambil menonton televisi kembali karena ada film kesukaan Leo. Beberapa menit kemudian, film kesukaan Leo pun selesai dan dia langsung ingin main kembali. Tetapi baru saja Leo mengambil kunci motornya dia sudah dimarahi oleh ibunya.
“Leo kamu mau ke mana udah malem gini ?” ucap ibu Leo yang melihat anaknya ingin pergi ke luar.
“Mau main Bu sebentar doang kok.”
“Ini udah malem kamu malah main, kamu pulang cuman mandi makan abis itu main lagi,” ibu Leo merasa kesal dengan Leo karena Leo main terus setiap harinya.
“Cuman sebentar doang kok Bu janji ngga sampai malem banget.”
Leo pun langsung kabur ke tempat main, dia tidak mempedulikan ibunya marah. Di sisi lain Sinta yang dari tadi mengerjakan tugas, akhirnya selesai dan dia langsung beristirahat karena habis menulis materi yang lumayan banyak. Setelah Leo sampai di tempat tongkrongan, dia langsung disuruh oleh temannya untuk meminum minuman keras tetapi Leo menolaknya karena dia tidak berani meminum minuman keras.
“Akhirnya lu dateng bro gua dari tadi sendiri nih, ayo bro nih minum mau ngga enak banget,” ucap teman Leo yang sambil meminum minuman keras.
“Ngga lah bro gua ngga berani mabok-mabokan tapi kalau rokok mah ngga apa-apa.”
“Udah bro sini minum enak tau bikin pikiran kita tenang ngga bahaya kok,” teman Leo pun memberikan minumannya kepada Leo tetapi Leo tidak menerima minuman itu.
“Ngga bro sorry gua emang nakal tapi gua ngga mau sampai minum-minuman kaya gitu.”
“Iya udah deh terserah lu bro padahal enak gini,” ujar teman Leo yang sambil meminum minuman keras.
“Soalnya gua udah dikasih tau sama ibu gua jangan sampai minum minuman kaya gitu bro, iya udah gua pulang dulu yah soalnya lagi ngantuk banget nih,” Leo beralasan karena tidak mau dipaksa lagi oleh temannya untuk mabuk-mabukan.
“Et dah cepat banget ngantuknya perasaan lu juga baru dateng.”
“Soalnya tadi gua abis makan banyak jadi ngantuk deh.”
“Yee enak banget tuh bro, parah ngga bawa-bawa kesini gitu.”
“Itu juga gua minta ke ibu gua haha, iya udah gua pulang dulu yah bro jangan banyak-banyak tuh maboknya inget sekolah,” Leo pamit dan mengingatkan kepada temannya.
“Iya bro hati-hati tenang aja.”
Leo pun langsung pulang karena dia takut dipaksa kembali oleh temannya untuk mabok lagi. Sesampainya dia rumah Leo merasa lega dan dia langsung bersantai terlebih dahulu sambil menonton televisi. Beberapa menit Leo menonton televisi, dia merasa sudah mengantuk dan dia pun langsung pergi ke kamar untuk tidur.
Ibu yang melihat anaknya sudah tidak ada di ruang keluarga, dia pun langsung ke kamarnya untuk mengecek karena takut anaknya keluar kembali. Di saat ibu Leo membuka pintu kamar anaknya, dia melihat anaknya sudah tertidur. Ibu pun merasa lega dan bingung dengan Leo tidak biasanya dia sudah tidur jam segini, padahal biasanya dia selalu tidur tengah malam. Tetapi ibunya bersuku karena Leo sudah tidur jam segini agar dia tidak terlambat datang ke sekolahnya dan lebih segar lagi badannya.
Di pagi hari, Leo sudah bangun dan dia merasa badannya sangat enak sekali. Dia pun langsung bangun dari tempat tidurnya dan pergi ke kamar mandi karena dia harus berangkat sekolah. Di sisi lain Sinta yang sudah bangun sejak tadi, dia pun tidak langsung mandi karena harus rapi-rapi kamarnya terlebih dahulu sebelum mandi.Setelah semuanya sudah rapi, Sinta langsung mandi dan kebetulan ini sudah waktunya Sinta mandi. Beberapa menit mereka berdua mandi, akhirnya mereka berdua pun selesai dan langsung bersiap-siap untuk berangkat sekolah. Leo yang sudah siap untuk berangkat sekolah, dia pun berpamitan terlebih dahulu kepada ibunya karena ayahnya sedang bekerja di luar kota dan dia hanya bersama ibu serta pembantunya. Setelah Leo berpamitan, dia pun langsung berangkat ke sekolah menaiki motor kesayangannya. Sesampainya di sekolah Leo bertemu dengan Sinta di parkiran dan dia pun ribut kembali.“Woi gua mau parkir di situ Minggu lu,” ucap Leo yang pagi-pagi sudah m
“Leo kantin yu dari pada di kelas terus ngga ada apa-apa mending di kantin kita makan.”“Boleh deh yu bro kebetulan gua juga lapar.”Leo dan temannya pun langsung pergi ke kantin untuk makan karena sama-sama lapar. Sesampainya di kantin, Leo membeli bakso untuk mengganjal perutnya yang lapar. Leo pun membawa bakso itu sendiri ke meja makan yang berada di kantin. Di saat menuju meja kantin, Leo merasa kalau tangannya gatal dan akhirnya dia pun menggaruknya. Tiba-tiba baksonya pun tumpah dan kebetulan kuah bakso itu mengenai pakaian Sinta yang sedang berdiri di sebelah Leo. Sinta pun terkejut dan merasa kesal sekali dengan Leo karena kuah baksonya mengenai dirinya.“Woi lu lagi lu lagi, bosan banget gua lihat lu terus. Ini gimana sih lu bawa baksonya masa bisa tumpah kena baju gua,” Sinta pun marah kepada Leo karena baju seragamnya terkena kuah bakso.“Sorry sorry ngga sengaja soalnya tadi tangan gua gatel banget jadi gua g
“Guys masih bau bakso ngga baju gua ?” tanya Sinta kepada teman sebangkunya itu sambil mencium-cium bajunya.“Udah ngga kok Sin.”“Syukurlah soalnya gua takut kalau masih bau, untung aja ini udah kering kalau belum kering bisa-bisa gua ditanya guru.”Tidak lama kemudian, guru pun masuk ke dalam kelasnya Rani dan langsung memulai pembelajaran terakhir. Sinta sangat senang sekali sudah masuk pelajaran terakhir, dia merasa tidak betah dengan bajunya dan ingin cepat-cepat pulang untuk mengganti baju seragamnya. Beberapa jam kemudian, akhirnya Sinta sudah selesai belajarnya dan dia langsung cepat-cepat memasukkan bukunya ke dalam tas. Setelah sudah tidak ada yang tertinggal, Sinta pun pergi ke parkiran untuk pulang ke rumahnya. Di parkiran Sinta bertemu dengan Leo, kemungkinan dia menunggu dirinya untuk meminta maaf.“Hey cewe ntah siapa nama lu yang penting gua minta maaf yah kejadian di kantin tadi gua bener-bener ng
“Maaf Bu tadi Leo ngga sadar udah jam segini,” ucap Leo yang ketakutan kepada ibunya.“Iya udah kamu langsung mandi terus abis itu bantu ibu, oh iya ayah kamu besok pulang katanya.”“Bener nih Bu kok ibu bisa tahu kalau ayah besok pulang ?” Leo penasaran mengapa ibunya bisa tahu kalau ayahnya besok pulang padahal ayahnya selalu sibuk terus di saat ingin teleponan.“Iya tadi ibu abis teleponan sama ayah kamu katanya perkiraan sampai rumah jam 2 kalau ngga macet.”“Asik ayah pulang, iya udah Leo mandi dulu yah Bu.”Leo pun langsung pergi ke kamar mandi untuk mandi. Leo yang sedang berada di kamar mandi, merasa sangat senang sekali karena yang dia tunggu-tunggu akhirnya pulang dari luar kota, dia jadi tidak sabar untuk menemukan ayahnya besok hari.Di sisi lain Sinta yang tertidur setelah mandi, dia pun terbangun dan langsung pergi ke dapur untuk minum karena merasa haus. Sinta melihat ibunya seda
“Nyantai dong jangan marah-marah terus, gua cuman pengen minta maaf lagi soal kejadian yang bakso tumpah,” Leo meminta maaf kembali kepada Sinta karena dia masih belum tenang.“Kan lu kemarin udah minta maaf dan gua juga udah maafin lu.”“Iya tapi lu maafinnya kaya ngga ikhlas jadi gua juga masih belum tenang, gua minta maaf lagi ya gua benar-benar minta maaf.”“Iya gua maafin ko, udah lupain aja gua mau masuk ke kelas dulu,” ucap Sinta yang tidak tahu kenapa berubah menjadi tenang.“Benar nih lu ikhlas maafin gua ? Kan enak gini kalau lunya tenang ngga marah-marah.”“Rese lagi lu, iya ikhlas ko udah lupain aja ngga usah dibahas-bahas lagi lagian udah kemarin, udah ya gua duluan mau ke kelas,” Sinta langsung meninggalkan Leo sendiri di parkiran.“Oke orang gila.”Sinta yang belum jauh dari Leo, dia pun mendengarkan omongan yang Leo ucap. Sinta langsung balik lagi ke
Sekian lama di kantin, Sinta dan Hilda pun langsung kembali lagi ke kelas karena sudah bosan di kantin. Sesampainya di kelas, Hilda duduk dan bertanya kepada Sinta tentang laki-laki yang ribut dengannya karena Hilda merasa bingung mengapa di saat Sinta bertemu laki-laki itu bawaannya selalu ribut.“Sin gua mau nanya, lu kenapa sih setiap ketemu sama cowo itu selalu ribut terus memang ngga cape apa ?”“Gua cape Sin, gua juga sebenarnya ngga mau emosi terus sama dia, tapi dianya aja yang selalu cari masalah sama gua. Masa tadi pagi aja dia udah minta maaf ke gua eh dia malah ngatain gua orang gila kan gua kesel ya udah gitu di parkiran lagi,” ucap Sinta yang sangat emosi kepada Leo karena Leo selalu mencari masalah dengannya.“Haha sabar Sin, gua juga aneh sih tadi liat cowo itu kaya seneng banget ganggu lu terus ngeledek lu juga.”“Nah makannya gua aja bingung banget sama dia kaya ngga ada kerjaan lain gitu selain ngegangg
Leo masih saja tertidur nyenyak, dia seperti bermimpi kalau ayahnya sudah pulang. Akhirnya ayah Leo pun membangunkannya kembali agar anaknya itu bangun.“Leo bangun nak ini ayah udah pulang.”Leo pun bermimpi kalau dia terjatuh dan dia langsung bangun dari tidurnya.“Aa...ayah ?” ucap Leo sambil mengucek-ngucek matanya.“Iya Leo ini ayah udah pulang,” ayah mengelus-elus kepala Leo.“Ayah kapan pulang ? Leo kangen banget sama ayah.” ucap Leo sambil memeluk ayahnya karena dia merasa kangen sekali dengan ayahnya itu.“Baru aja pulang, ayah juga kangen banget sama kamu makannya ayah bangunin kamu aja,” ayah pun membalas pelukan anak kesayangannya itu.“Asik ayah pulang bawa oleh-oleh ngga buat Leo ?” Leo melepaskan pelukannya dan menanyakan oleh-oleh kepada ayahnya itu.“Pasti bawa dong buat anak kesayangan ayah, itu oleh-olehnya ada di meja,” ucap
Setelah Leo memberikan nasi goreng kepada pak supirnya, Leo pun masuk kembali ke dalam rumahnya dan menikmati martabaknya sambil mengobrol-ngobrol dengan ayahnya. Di sisi lain Sinta yang sedang menonton televisi, tiba-tiba disuruh oleh ibunya untuk membelikan mentega dan gula di warung.“Sintaaa tolong beliin mentega sama gula di warung soalnya ibu mau bikin kue nih,” teriak ibu dari dapur yang sedang menyiapkan peralatan untuk membuat kue.“Iya Bu, kue apa Bu ?” ucap Sinta sambil menghampiri ibunya di dapur.“Bikin bolu kukus nih mumpung ada bahan-bahannya cuman ngga ada mentega sama gula doang.”“Wih enak tuh Bu, iya udah mana uangnya Sinta beliin sini,” jawab Sinta yang sambil meminta uang kepada ibunya.“Nih uangnya beli gula sama mentega yah di warung depan aja,” ucap ibu yang memberikan uang kepada anaknya itu.“Iya Bu Sinta beli dulu yah.”Sinta pun mengantongi uang pemb