"Dasar wanita sialan!" Rodez menyingkirkan ponselnya, dia benar-benar kesal luar biasa karena mendapatkan kirimkan photo saat Gozel dan Benjamien sedang berciuman di depan gedung. Mereka terlihat seperti pasangan kekasih yang di mabuk cinta! Menggelikan! Rodez membuang nafas kasarnya, sungguh kes
"Masuk!" Suara Rodez begitu lantang terdengar, baru saja mereka sampai dan kini Gozel berdiri di depan pintu rumah yang tidak dia kenali. Tentu saja dia hanya bisa sampai di sana karena rumah itu bukanlah miliknya. Gozel membalikkan tubuhnya sehingga kini dia bisa menatap Rodez yang tengah menatapn
"Ah......." Lenguhan memekik itu keluar dari bibir Gozel saat dia sudah tak bisa menahan lagi. Sudah sejak beberapa menit lalu Rodez dengan gilanya memainkan lidah menjilat bagian intinya, menggunakan jemarinya menusuk-nusuk membuat Gozel benar-benar tak karuan saja rasanya. Ini adalah untuk pertam
Gozel mematung karena terkejut. Sungguh dia benar-benar tidak mengerti harus bagaimana sekarang, ingin memohon sepertinya juga percuma saja. "Bukankah akan lebih baik jika kau tetap berada disini mengingat penampilanmu yang sungguh tidak biasa?" Ucap Rodez yang entah sejak kapan hingga tiba-tiba sa
"Kenapa kau melakukan itu, Rodez!?," Tanya Gozel yang kini terlihat sangat marah. Bagiamana bisa Rodez membuang Ponselnya begitu saja? Apakah dia tidak tahu bagiamana pentingnya benda itu, dan kenapa pula dia tidak diijinkan untuk keluar dari rumah dan bekerja? Apakah hukumanyang Rodez maksud adala
"Arghhhh....." Gozel mencoba bangkit dari posisinya setelah sekitar lima menit dia terbangun dari tidurnya. Seluruh tubuhnya benar-benar sakit, pegal, dan nyeri di sekitar intinya. Entah apa yang merasuki Rodez, pria itu benar-benar tak memberikan sedikit saja waktu senggang untuknya beristirahat.
Rodez menghentikan langkah kakinya begitu Jeceline berlari ke arahnya, memeluk dan langsung menyambar bibirnya. "Sayang, aku benar-benar merindukanmu!,"Jeceline erat-erat memeluk lengan Rodez dan meletakkan kepalanya di sana untuk bergelayut manja."Jeceline, minggirlah dulu aku harus mandi," Ucap
Gozel menyeka sisi bibirnya karena akan sangat memalukan jika memang ada bekas air liur yang mengalir kesana.Rodez tersenyum tipis, sungguh melihat Gozel seperti itu benar-benar lucu sekali. Sada jika Rodez hanya mengerjainya saja, Gozel segera menghentikan tangannya, melirik sinis kepada Rodez ya