Share

MUNGKIN DAN TAK INGIN MENYESAL

Samuel datang kembali ke rumah Adimas dengan wajah sumringah. Apalagi alasannya kalau bukan sang ayah mengundang Andini untuk makan malam bersama di rumah mereka. 

“Serius, Pa?” tanya Samuel memastikan. Ia tak mampu menyembunyikan bahagia di wajahnya. Sebab, apa yang dilakukan ayahnya bukanlah ayah yang ia kenal.

“Hmm,” gumam Hasan. “Apa kamu tidak mau mengajak Andini makan malam dengan kita?” Hasan menggoda anak pertamanya itu. Ia tahu, sudah lama sekali Samuel menginginkan Andini sebagai pasangan sejatinya.

Ia juga tahu kalau Andini hanya menganggap anaknya sebagai sahabat saja. Karena itu, sebagai ayah—ia harus mampu menengahi agar Samuel tidak hanya bermimpi memiliki Andini, tetapi benar-benar memilikinya.

“Ah, Papa!” Samuel bertingkah bak anak kecil yang senang dituruti keinginannya. Kebahagiaanya tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Pokoknya, dia sangat bahagia. “Sam pastikan Andini

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status