Share

Asfiksia

"Bu Bidan... saya udah gak kuat..," rintih pasien.

"Sebentar, Bu, tahan dulu ya. Saya periksa dulu."

Aku bergegas melakukan vaginal tussae atau biasa dikenal dengan periksa dalam kumasukkan kedua jari saktiku kedalam jalan lahir demi mencari portio.

Rupanya kepala janin sudah teraba dan boleh diloloskan. Jadilah aku segera membuka seluruh partus set atau alat persalinan. Mempersiapkan alat, siapkan diri. Memasang alat pelindung diri, penampilanku tak jauh berbeda dengan astronot. Hanya saja aku akan bergelut dengan darah dan ketuban, bukan pasir. Jika astronot berada di ruang hampa, maka aku berada dalam suasana yang hening dan penuh kosentrasi tinggi.

Srooot....

Darah beserta air kehijauan muncrat di hadapanku. Jika saja aku tak memakai celemek, pastilah seluruh baju putihku bak habis bermain lumut.

Ah, mekonium. Aku curiga si Ibu salah hitung usia kehamilan. Aku khawatir dengan kondisi janin di dalamnya. Semoga baik - baik saja.

"Yu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status