Darah seperti meninggalkan wajah Jennifer ketika mendengar penuturan dari pria yang ia kira bernama Tony itu."Ap-apa? Bradley Smith? Kau adalah Brad yang selama ini selalu dibicarakan?" tanyanya dengan suara gemetar.Brad menyeringai. Terlihat sekali menikmati ketakutan di raut wajah Jennifer."Ya, aku adalah Brad yang selama ini selalu dibicarakan. Bagaimana menurutmu? Kau masih berpikir bahwa aku mudah sekali dijebak? Kau berencana akan melakukannya dengan cara apa? Merayuku?" Pria itu menatap tubuh Jennifer dengan ekspresi jijik, membuatnya merasa tersinggung."Jaga matamu, brengsek!" hardiknya. Refleks ia menutupi area dada dengan kedua tangan.Mengesampingkan rasa takut karena ternyata yang ia hadapi adalah pria yang selama ini menjadi buah bibir di kalangan para agen FBI, Jennifer berusaha memasang wajah marah.Sesekali ia datang ke kantor David secara diam-diam, dan dia akan mendengar para agen membicarakan tentang Brad, agen khusus yang selalu berhasil membekuk target dengan
Jacob Reeves memang berjuang dari nol ketika mendirikan Security Black. Ia mengeluarkan keringat dan darah untuk bisa membangun perusahaan yang dipandang sebelah mata oleh ayah angkatnya, Nicklaus Hunter. Pria bertangan dingin sekaligus bertangan besi yang mengusirnya karena menolak menikahi perempuan pilihan yang bisa memperkuat jaringan bisnis Hunter Group.Perempuan yang kini duduk di sebelah Jayden Kingston, pria blasteran Amerika-Afrika, yang sekarang menjabat sebagai Menteri Pertahanan. Dibandingkan dengan Jayden, Jacob memang jauh lebih tampan dan menarik. Apalagi kini ia masih terlihat gagah di usianya yang sudah setengah abad.Talia Jepson, wanita yang seharusnya menikah dengan Jacob Reeves, menatapnya dengan tajam. Apalagi ketika istrinya, Julia, dengan sengaja memeluk lengannya dan menerbitkan seringai miring.Sejak awal, Jacob memang tidak menyukai Talia. Wanita itu begitu angkuh dan merasa paling terhormat karena ayahnya adalah pemilik perusahaan besar yang mendominasi du
"Kau...kau jangan bercanda. Apa hubungannya dengan Nicklaus Hunter?" tanya Jayden, terlihat gelisah di posisinya.Jacob menyeringai sambil mendekati pria malang itu. Tangannya menepuk bahu Jayden dengan wajah simpati."Kau pasti tidak tahu kenapa kau diperintah untuk membela negara yang kau sangka sedang merebut kembali wilayahnya, kan?" Ia menghela nafas panjang. Dulu, ia berada di posisi Jayden. Sebagai anak yang selama ini selalu dipenuhi kebutuhannya oleh orangtuanya, Jacob mengira bahwa ayah dan ibunya benar-benar menyayanginya. Bahkan mereka mengijinkannya untuk bekerja sebagai tentara bayaran yang merangkap sebagai intel dan detektif swasta.Semuanya terasa indah dan bahagia, sampai tiba-tiba masalah itu datang dalam bentuk Talia Jepson. Perempuan yang merasa bisa mendapatkan segalanya itu datang ke mansion megah orangtuanya bersama ayah dan ibunya. Tujuannya adalah menawarkan kerjasama perusahaan antara Jepson Group dan Hunter Group.Tentu saja ayahnya merasa bahagia karena s
Malam kian pekat dan udara semakin dingin di penghujung musim gugur. Jennifer bahkan harus menahan tubuhnya agar tidak menggigil hebat. Jantung yang berdegup terlalu kencang sedikit menolong tubuhnya agar tidak kedinginan."Kenapa kau datang sendirian? Sudah kubilang untuk membawa laki-laki bernama Bradley Smith itu ke sini!" bentak Alex Harris, sang ayah, dengan wajah murka.Jennifer tahu murka seperti apa yang ditunjukkan oleh ayahnya. Murka yang timbul karena hidup mereka dipertaruhkan jika sampai gagal dalam menjalankan misi ini. David Foster adalah seorang monster. Pria itu bahkan tega membunuh ibunya sendiri hanya karena menghambat tujuan ayahnya untuk masuk ke dalam keluarga Pierce."Aku tidak tahu yang mana Bradley Smith. Dia tidak memberiku petunjuk apa-apa," kata Jennifer membela diri.Alex mendekati Jennifer dengan mata melotot, terlihat sekali benar-benar marah. Tiba-tiba pria itu menampar wajahnya sampai membuat Jennifer memalingkan muka. Kejadian itu disaksikan oleh anak
Jayden Kingston hanya bisa mematung di tempatnya tatkala melihat Jennifer Dunn, sang artis yang sedang naik daun, tiba-tiba ditembak sebelum menyebutkan nama keluarga yang sudah bisa diduga olehnya. Sudah pasti yang dimaksud adalah keluarga Jepson, mertuanya.Jacob mengamati bagaimana pria itu kini begitu pucat. Apalagi ketika posisi kamera menyorot ke samping dan atas. Mereka bisa melihat siapa pelaku penembakan itu. Seorang pria dengan kemeja putih dan jaket hitam bertuliskan FBI. Seseorang yang sangat mereka tahu.David Foster."Apa-apaan semua ini? Kenapa tayangan seperti ini bisa disiarkan secara live di seluruh saluran TV nasional?" teriak Talia dengan wajah sinis."Diamlah, Nyonya Jepson yang terhormat. Kau takut gadis itu menyebutkan nama keluargamu dan disaksikan oleh seluruh rakyat di negeri ini? Bahkan seluruh dunia bisa melihat siaran live ini dari OurTube," sahut Julia dengan wajah sinis.Mereka awalnya kaget ketika asisten pribadi Jayden mendatangi mereka dengan terburu-
Siaran live mendadak berhenti dan layar berubah menjadi gelap sepenuhnya setelah segerombolan polisi Portland dan karyawan Security Black menghambur ke dalam ruangan. Mereka semua membekuk Alex Harris dan komplotannya, namun tidak tampak David Foster dimanapun.Beberapa detik kemudian, muncul tulisan berwarna putih di layar hitam itu."Kalian telah menyaksikan sisi gelap pemerintahan. Hati-hati dengan produk yang kalian gunakan. Bisa jadi kalian menjadi penyumbang terbesar genosida yang sebentar lagi akan terjadi di sebuah negara. Tunggu dan lihat saja."Setelah itu, layar kembali menghitam. Bersamaan dengan asisten Jayden yang tergesa-gesa menghampiri atasannya dan mengatakan ada panggilan telepon dari presiden.Jacob mengamati wajah Jayden yang semakin pucat dan terlihat begitu tegang ketika meninggalkan mereka bertiga di ruang tamu."Hmm, pertunjukan yang menegangkan. Untuk ukuran seorang perempuan yang suaminya sedang terkena masalah yang begitu pelik, kau benar-benar terlihat san
Sudah lama tidak menginjakkan kaki di tanah kelahirannya, kini Elena dikejutkan dengan siaran live yang bisa disaksikan oleh seluruh dunia melalui OurTube. Jutaan komentar memenuhi kolom komentar di bawah siaran langsung itu."Anda tidak apa-apa, Nyonya?"Pertanyaan Enver membuatnya kembali ke realita. Ia meneteskan air mata ketika melihat langsung bagaimana nasib Jennifer setelah mengungkapkan fakta mengejutkan sekaligus menggemparkan dunia itu."Aku berharap ini semua hanya rekayasa," jawabnya sambil menyeka air matanya yang ternyata cukup deras."Apakah memang separah itu keadaan di negara anda, Nyonya? Saya pikir sebelumnya anda dan Tuan Jack Reeves hanya melebih-lebihkan saja. Maafkan saya," kata Bum Sik yang berdiri di dekat Enver."Yeah, memang separah itu. Bersyukurlah kau tinggal di negara Asia yang masih menjunjung tinggi kedamaian. Kau tidak akan menemukannya di negaraku. Sejujurnya aku merasa sangat malu karena seluruh dunia tahu bagaimana brutalnya negara kami."Elena ban
Seandainya Jack tidak menyempatkan diri untuk menelponnya karena paksaan dari Bum Sik, maka Elena akan terus merasa sedih. Apalagi setelah tahu kondisi Jennifer yang kini belum sadar di rumah sakit. Hati kecilnya merasa bahwa ia harus menemui wanita itu."Anda ingin kemana hari ini, Nyonya?" tanya bodyguard yang ditugaskan oleh Bum Sik untuk menemani dirinya, Enver, dan Suzy jalan-jalan.Ada satu mobil lagi yang mengikuti mereka dari belakang."Aku ingin memakan sesuatu yang bisa memperbaiki moodku. Kau ada saran?" jawab Elena, lalu menoleh pada Suzy yang terus menatapnya dengan sorot mata kagum.Gadis yang masih kuliah semester lima itu mengangguk-angguk."Kita ke food street saja. Di sana banyak jajanan Korea yang patut untuk kau coba," jawab Suzy antusias.Elena menatap gadis itu heran. Untuk ukuran anak kepala cabang Security Black yang gajinya bahkan bisa untuk membeli mobil mewah secara tunai, Suzy jelas terlihat aneh ketika lebih suka makan street food dibandingkan dengan makan