Share

Hanya dibelakang

Kedua peluru itu mulai berdekatan, berdekatan, dan dalam jarak satu inci mereka saling melewati.

Sigap Jhon menyamping. Membiarkan peluru itu menerjang tiang penyangga gedung kampus. Sementara peluru darinya berhasil menggoreskan luka di lengan pria pengintai itu.

Darah segar merembas keluar melalui serat pakaian pria itu. Ia melirik lengannya. "Bajingan!"

Secepat kilat, Jhon menekan lengannya yang terluka. Darah segar si pengintai keluar semakin deras.

"Ash." Jelas ia kesakitan.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status