Share

Si egois yang manis

Saat aku begitu khidmat memeluk Mbak Sasha, dia justru menjauhkan tubuhnya dari pelukanku. Kemudian, aku menatapnya dengan sorot memelas penuh arti.

Andai aku bisa berkata lantang agar dia memperlakukan aku lebih dari ini agar gersang di dalam hatiku segera terhujani oleh cinta dan kasih sayangnya. Lalu aku yakin, jika luka di fisik ini akan segera sembuh dengan sendirinya.

"Ayo kamu mandi dulu, lalu aku obatin."

Kepalaku menggeleng lalu meraih pinggangnya. Namun Mbak Sasha justru mencekal kedua tanganku.

"Mandi, Rado!"

"Mbak, jangan bilang Mas Kian kalau aku habis berantem."

"Mas Kian pasti tahu walau kita nggak bilang."

"Aku nggak mau dimasukin rumah konseling. Aku nggak nakal, Mbak. Aku nggak sakit. Kenapa aku harus dimasukin rumah konseling? Memangnya kalian mikir aku gila?" tanyaku dengan perasaan begitu mendalam.

"Rado, hei! Siapa yang mau masukin kamu ke rumah konseling? Nggak ada," ucapnya menenangkan.

Aku meraih kedua tangannya untuk membelai pipiku lembut, "Aku n
Juniarth

Enjoy reading ...

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status