Share

Tolong hentikan Zeira, aku mohon.

Satu Minggu telah berlalu, selama satu Minggu ini Anjas jarang pulang ke kediaman Wijaya. Ia hanya datang sebentar untuk melihat putranya Azka, setelah itu langsung pergi tanpa bertemu dengan Zeira.

"Mamah...." Panggil Azka.

Anak menggemaskan itu berlari dari pintu untuk mengejar ibunya.

"Sayang mamah." Zeira mencium kedua pipi Azka, dan mengecup keningnya.

"Mamah mau ke mana?" Tanya Azka, karena melihat Zeira berpakaian rapi.

Zeira tersenyum. "Enggak ke mana-mana sayang," ucapnya.

"Tapi, kok mamah udah rapih?" Azka kembali bertanya.

Zeira menungkupkan kedua telapak tangannya di wajah Azka. "Biar mamah kelihatan lebih cantik," ucapnya.

"Oow, mamah memang cantik pakai baju ini." Timpal Azka.

"Terima kasih sayang." Zeira kembali mencium kedua pipi putranya. "Yasudah, sekarang anak mamak berangkat sekolah ya?" Lanjutnya.

"Ok mamah."

Azka mencium kedua pipi ibunya, dan punggung tangannya. Setelah itu ia berangkat ke sekolah bersama pelayan Indri.

Setelah mobil yang membawa Azka tidak ter
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (10)
goodnovel comment avatar
Nur
ihh semaux bikin zeira sakit hati tuduh² pula,,ktax cinta tpi nggak percaya..
goodnovel comment avatar
Dewi Dewi
ditunggu kak
goodnovel comment avatar
Tetesan air
heheheheheh, satu tiang rame-rame ya kak.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status