“Jangan ceraikan anak saya! Apa kamu bisa memenuhi permintaan saya?” tanya papah Dion. “Sebelum kamu memutuskan, saya hanya ingin mengingatkan kamu kalau saya juga bisa menjatuhkan kamu dari jabatan kamu sekarang. Tanpa bantuan dari saya untuk membujuk paman kamu, kamu tidak akan seperti ini bukan?”Leon sangat sadar, dulu dia tidak bisa membujuk pamannya. Tetapi dengan dibantu oleh papah mertunya ini pamannya mau memberikan jabatannya pada Leon. Tetapi, jika mamahnya tidak ikut dalam membujuknya untuk mau menjadi ceo mungkin semuanya tidak akan jadi seperti ini.“Tapi pah…”“Saya tegaskan sekali lagi, jangan ceraikan anak saya. Kalau kamu tetap menceraikan anak saya dan kamu berencana untuk kembali lagi bersama dengan Caramel. Akan saya pastikan kalau Caramel tidak akan pernah menerima kamu lagi dan jabatan kamu sebagai ceo pun akan terancam. Saya juga mempunyai saham di perusahaan kamu, karena itu juga paman kamu mau menerima kamu!” lalu papah Dion berdiri dari tempat duduknya. “Pik
“Lalu kenapa kalian memutuskan untuk bercerai?” Kemal terdiam tidak menjawab perkataan papahnya. “Papah tau, kalian masih belum terlalu dewasa untuk menikah makanya kalian pun bercerai karena ego kalian yang masih tinggi. Papah memaklumi hal itu. Apa kamu mau rujuk dengan Caramel kembali?” Kemal hanya menundukkan kepalanya, melihat hal itu membuat papahnya merasa sangat geram. “Kenapa kamu malah diam dan tidak menjawab pertanyaan papah Kemal?”Kemal langsung menegakkan kembali kepalanya, “Itu menjadi urusan aku pah, aku kembali lagi atau tidak bersama Caramel itu bukan urusan papah!”“Tentu saja ini menjadi urusan papah!” sanggah papah Kemal. “Kamu seharusnya tau dan berfikir betapa kecewanya papah saat mengetahui kamu sudah menikah bahkan sudah bercerai dengan Caramel tanpa papah ketahui, apalagi mamah kamu. Tapi dia berusaha untuk tetap menerima semua ini. Papah hanya menginginkan kedewasaan kamu sebagai lelaki!”Kemal langsung berdiri dari tempat duduknya. “Aku pulang dulu pah, aku
“Sebelum kamu bertanya aku dulu yang ngomgong sama kamu!” kata Leon yang langsung diangguki oleh Alexa. “Aku sudah memutuskan untuk tidak bercerai sama kamu….”Alexa menatap Leon dengan sangat gembira, “Kamu serius? Kamu gak bakalan menceraikan aku?” tanya Alexa, dia sama sekali tidak menyaka kalau Leon akan tetap bertahan dengannya. Ini adalah hal yang sangat membahagiakan untuk Alexa, kesempatan ini tidak akan pernah Alexa sia-siakan lagi.“Aku belum selesai berbicara!” kata Leon, “Aku memutuskan untuk tidak bercerai selama kamu masih dalam masa pemulihan, setelah kamu benar-benar sembuh maka aku akan melanjutkan gugatan ceraiku ke pengadilan!”Alexa seperti tersambar oleh petir, hatinya yang tadinya merasa tenang dan gembira kini berubah menjadi detak yang sangat kencang. “Ma…mak..maksud kamu apa?” tanya Alexa terbata-bata dengan mata yang mulai memerah.“Aku hanya menunda perceraian kita!”Alexa menggelengkan kepalanya, “Enggak, aku pasti salah dengarkan yah. Tadikan kamu bilang g
Alexa tersenyum lebar, “Bagaimana pah?”Papah Dion tersenyum pada Alexa, “Kamu gak perlu tau, yang penting kamu tenang aja. Papah gak bakalan bikin anak kesayangan papah ini terluka hanya karena suami kamu!”Alexa langsung mendekat dan langsung memeluk papahnya. “Makasih pah, papah emang yang paling terbaik!”Papah Dion mengelus-ngelus puncak kepala Alexa. “Semua yang papah lakukan hanya demi kebahagiaan kamu sayang!”∞∞∞∞“Dia masih tidur di kamar!” jawab Caramel. “Ngomong-ngomong apa yang mau lo omongin sama gue sampe lo datang kesini?” tanya Caramel.“Gue mau ngomongin tentang hubungan kita!”Caramel mengerutkan keningnya. “Kita? Kita kan udah gak ada hubungan apapun Mal?”Kemal menganggukkan kepalanya, “Memang benar secara status kita sudah bukan siapa-siapa lagi. Tapi lo tau kan kedua orang tua gue udah terlanjur mengetahui kalau kita udah pernah nikah dan kedua orang tua gue taunya Emir adalah anak gue,” jelas Kemal.“Lalu?”“Orang tua gue ngasih gue pilihan untuk kembali sama lo
Leon sangat ingin memuntahkan tempe yang dia makan. Dia sungguh tidak kuat dengan rasa asin yang sangat mendominasi didalam mulutnya itu. Masakan yang dibuat oleh Alexa sangat jauh dari kata lumayan. Tetapi, Leon tetap berusaha untuk menghabiskan makanan itu, walaupun dengan susah payah dia telan. “Lain kali tidak usah membawakan aku makanan seperti ini, ini untuk pertama dan terakhir kali dan aku tidak akan pernah menerima masakan kamu lagi!” ucap Leon saat sudah menghabiskan makanan itu.“Loh kenapa?” tanya Alexa sambil memasukkan kembali tempat makanan ke dalam kantong.“Aku hanya tidak suka merepotkan orang lain, lagi pula sebentar lagi kita akan bercerai dan minggu depan aku akan mulai mengajukan gugatan ceraiku ke pengadilan. Jadi aku harap kamu tidak melakukan hal seperti ini lagi!”“Kalau kamu akan tetap bercerai dengan aku, maka aku akan tetap berusaha bertahan dengan kamu mempertahankan semuanya. Aku tidak perduli kamu setuju atau tidak, aku tidak akan pernah melepaskan kamu
Leon merogoh saku celananya, Alexa yang sedang meneleponnya itu. “Kita ketemu besok, jangan lupa!” Leon mengelus-ngelus pipi Emir, “Jangan lupa besok bawa anak kita yah!” kata Leon lalu dia pergi dan segera menghampiri Alexa.Caramel menatap kepergian Leon dengan sangat kesal, bagaimana bisa laki-laki itu dengan gampangnya menyuruh dia untuk bertemu dengannya besok. Selain Caramel memikirkan dirinya sendiri, dia juga memikirkan Alexa. Bagaimana kalau Alexa tau kalau Leon mengajaknya bertemu besok. “Non, semua yang bibi cari udah ada. Non Caramel masih nyari barang yang lain?” tanya bibi yang baru saja datang dengan membawa trolli yang sudah terisi penuh dengan bahan makanan.Caramel menggelengkan kepalanya, “Enggak kok bi, ini aku juga udah beres kok!” jawab Caramel.Lalu mereka semuanya pun pergi menuju kasir untuk membayar, karena membawa barang yang sangat banyak membuat bibi dan Caramel sangat kerepotan. Lalu Caramel pun meminta seorang satpam untuk membantu mereka memasukkan ba
“Aku ngajak kamu kesini itu untuk…..” ucapan Leon langsung terhenti ketika dia melihat seseorang yang ada dibelakang Caramel dan langsung menyela ucapannya.“Oh jadi ini yang kamu bilang kalau kamu ada rapat mendadak sama klien?”Caramel yang menyadari hal itu pun langsung menoleh kearah belakang, dan ternyata Alexa sudah berdiri dibelakang dirinya dengan membawa anaknya. Kini Alexa sedang tersenyum sinis kepada Caramel.Alexa melipat kedua tangannya didada. “Oh jadi gini kelakuan lo pada dibelakang gue?” lalu Alexa menatap Caramel. “Ternyata lo orangnya bener-bener gak tau diri juga yah?”Caramel berdiri dari tempat duduknya dan berniat untuk menjelaskan kepada Alexa. “Xa, ini gak seperti apa yang lo pikirin!” tak lama kemudian terdengar suara tangisan anak Alexa yang membuat Caramel semakin tidak tega. “Terus gimana?” tantang Alexa sambil mengangkat dagunya dia sama sekali tidak perduli dengan suara tangisan anaknya yang akan mengganggu orang-orang yang ada disini. “Lo kira gue bak
Alexa masuk ke dalam kamar papahnya. Dia mengetahui kalau mamah tirinya itu sedang pergi ke rumah Caramel, jadi Alexa langsung masuk ke dalam kamar papahnya. Tetapi saat Alexa masuk ke dalam, tidak terlihat papahnya disana. Alexa berfikir mungkin papahnya ada di ruangan kerjanya. Lalu Alexa pun langsung menuju ruangan kerja papahnya dan ternyata benar saja papahnya berada disana sambil melihat kearah laptopnya.“Papah!” panggil Alexa sambil menutup pintu ruangan itu, dia tidak ingin ada seorang pun yang mendengar atau melihatnya masuk ke dalam.“Iya, ada apa Xa?” tanya papah Dion.Alexa langsung duduk didepan meja papahnya. “Aku mau ngomong sama papah, tolong papah lepasin mata papah dari laptop terus fokus ke aku pah!” pinta Alexa.Papah Dion pun menuruti Alexa. “Kamu mau ngomong apa? Pasti ini soal Leon?” tebak papah Dion.Alexa mengagguk sambil menundukkan kepalanya. “Iya pah!” lalu tak lama kemudian terdengar suara isak tangis dari Alexa. “Tadi…. Tadi Leon diam-diam ketemu Caramel