Share

Chapter 20

Bunyi flush toilet terdengar dan keluarlah Layla dari dalam kamar mandi. Kini ekspresi wajahnya tidak masam seperti sebelumnya.

"Kenapa menatapku begitu?" tanyanya heran menyadari aku yang menatapnya terang-terangan.

"Tidak apa-apa," jawabku singkat lalu mengalihkan mukaku darinya dan menatap plafon putih di atas. 'Sepertinya aku kebanyakan pikiran karena mimpi tadi.'

Bunyi langkah kaki terdengar berjalan mendekat ke arahku. Kumiringkan kepalaku ke kanan dan melihat Layla yang berdiri di samping ranjang sedang menatapku.

"Mimpi apa?" tanyanya dengan penasaran. Aku terdiam sejenak dan menggigit bibirku sebelum menjawab pertanyaannya.

"Aku mimpi kamu meninggalkanku ...," jawabku dengan nada lirih.

Matanya terbelalak kaget mendengar apa yang kumimpikan. Selang beberapa detik, manik biru pucatnya menatapku dengan lembut.

"Aku tidak akan meninggalkanmu," ucapnya yang meyakinkanku.

Kuangkat tangan kananku. Jari-jari tanganku

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status