Ayu terlihat sangat lelah ketika sampai di rumah pada malam hari dengan diantar oleh Aldo. Sebelum turun dari mobil Aldo, Ayu dan Aldo juga sempat bertukar nomor ponsel dengan alasan kebutuhan pekerjaan.Aldo hanya mengantarkan Ayu saja namun tidak turun apalagi mampir."Aku pulang," sapa Ayu pada setiap orang yang berada di dana. Hanya ada beberapa pelayan saja di sana karena saat ini Michel dan Diana serta Nyonya Kelly pasti sedang makan malam.Ayu berjalan ke arah kamarnya dan menaruh sepatu dan tasnya sembarang. Tempat yang saat ini paling Ayu rindukan adalah kamar mandi.Rasanya cukup melelahkan untuk pengalaman 1 hari kerja Ayu di kantor. Ayu dengan cepat masuk ke dalam kamar mandi dan membersihkan diri. Beberapa saat kemudian, Ayu keluar dari kamar mandi sudah dengan pakaian tidur.Ayu memang merasa lapar, namun Ayu lebih memilih untuk tidur. Tapi Ayu tidak bisa tertidur dengan tenang begitu saja karena baru saja Ayu ingin menutup mata, ponselnya berbunyi menandakan pesan masu
"Tidak, Kak. Saya di sini saja," tolak Ayu."Baiklah, saya keluar ya." Aldo berlalu keluar dari ruangan dan meninggalkan Ayu sendirian di dalam ruangan.Ayu memanfaatkan kesendiriannya untuk menghafal tugas-tugas yang harus ia lakukan seraya menunggu Doni datang. Tapi belum 10 menit, Aldo kembali ke dalam ruangan dengan membawa nampan berisi segelas kopi, dan sebungkus kripik singkong dan juga beberapa potong roti yang sengaja Aldo ambil dari pantry.Tampaknya Aldo tak tega meninggalkan Ayu sendirian di dalam ruangan kerja mereka. Aldo sudah menebak jika Doni memang sengaja datang terlambat untuk membuat Aldo dekat dengan Ayu. Aldo menaruh gelas kopi di mejanya dan menaruh cemilan yang ia bawa tadi ke atas meja Ayu. Ayu mendongak saat melihat Aldo meletakkan sesuatu di atas mejanya. "Terima kasih, Pak. Tapi saya sudah kenyang. Tolong ambil kembali keripik ini," pinta Ayu memberikan roti dan keripik yang Aldo berikan padanya tadi kepada Aldo.Jujur saja Aldo sedikit sakit hati karena
Tidak ada yang tahu soal rencana Aldo yang ingin melakukan makan siang berdua dengan Ayu dengan membuat serta mengatur rencana ini agar terlihat nyata karena jika Aldo mengajak Ayu makan berdua, Ayu belum tentu setuju dan mereka mungkin akan lebih canggung nantinya. Dan yang menelpon Aldo tadi bukanlah investor yang Aldo sebutkan namun Doni yang pada saat itu juga berada di restauran yang sama dengan mereka. Saat Aldo menjawab telepon, Aldo tidak benar-benar menjawabnya namun malah menolaknya.Setelah beres, Aldo dan Ayu kembali ke kantor tanpa rasa curiga sedikitpun. Semuanya terlihat normal dan baik-baik saja.*****Tak terasa, Ayu sudah bekerja selama 1 bulan lebih di kantor Doni dan Ayu sudah bisa bekerja tanpa arahan dan bantuan Aldo. Ayu juga sudah berani untuk hadir dalam rapat atau pergi ke pertemuan lain.Sayangnya Ayu hanya akan bekerja 2 minggu lagi saja dan setelahnya Ayu akan fokus pada kuliahnya. Aldo sudah bersiap untuk me
30 menit kemudian, Ayu berjalan menuju ruang utama dengan gaun pesta sederhananya dan di ruangan tersebut sudah ada Michel, Diana dan Nyonya Kelly yang tampak sedang mengobrol dengan Aldo. "Kak Aldo, yuk. Kita terlambat." Ayu terlihat sangat cantik seperti seorang putri kerajaan. Apalagi Ayu menggerai rambutnya sehingga Ayu terlihat benar-benar seperti seorang putri.Untuk beberapa saat Aldo terdiam terpaku dan membeku menatap Ayu lalu Aldo segera tersadar saat Ayu memanggilnya lagi."Kak Aldo?" Panggil Ayu lagi."Oh ya. Ayo, Tuan dan Nyonya, kami permisi ya. Saya akan antar Ayu pulang dengan selamat nanti." Aldo bangkit dan menyalami semua orang yang berada di sana."Tuan, Nyonya, Ayu pergi ya." Ayu berpamitan dengan sopan."Iya, hati-hati. Aldo, kamu harus jaga Ayu dengan baik dan benar. Jangan sampai Ayu terluka seujung rambutpun atau saya hempaskan kamu," ancam Diana seraya bercanda."Saya pastikan Ayu aman sama say
Ibunya Aldo ingat jika dirinya pernah datang ke rumah ini saat ia mengantarkan Talia ketika Michel menculik Talia dulu. Tidak tahu apakah sekarang Talia masih ingat dengan ibunya Aldo atau tidak."Yu, kamu tinggal di sini?" Ibunya Aldo bertanya pada Ayu sebelum Ayu turun dari mobil."Iya, Bu. Saya tinggal di sini. Ada apa, Bu? Saya juga bekerja di sini, jadi saya tinggal di sini," jawab Ayu dengan jelas agar ibunya Aldo tidak bingung."Yu, maaf ya aku gak ikut turun antar kamu. Gak apa-apa kan?" Aldo tidak bisa keluar dari mobil karena takut kalau ibunya ikut keluar."Iya, gak apa-apa Kak. Mari bu....""Makasih, Yu." Ibunya Aldo melambaikan tangan ke arah Ayu.Setelah memastikan mobil Aldo menghilang dari balik gerbang, Ayu berjalan masuk ke dalam rumah dan terkejut melihat Nathan dan Talia sudah pulang."Dorr! Kak Ayu!" Serentak Nathan dan Talia berhasil mengagetkan Ayu dari balik pintu masuk."Talia, Nathan, apa kabar?" Ayu berjongkok dan memeluk Nathan dan Talia bersamaan."I'm fin
Untuk para readers terlove yang akunnya berada di tangga 5 besar gem vote harap segera DM ke akun I* author di @puterirezky69 dengan menyertakan as akun asli dan akun yg menduduki tangga gem vote karena akan mendapatkan hadiah. Dan readers yang masih aktif membaca sampai bab terakhir dengan iklan atau vocher baca juga boleh DM I* author ya. Peraturannya adalah sertakan ss id akun baca kalian dan riwayat baca kalian terkhusus buku author receh ini ya. Paling lambat sampai tanggal 30 Desember.Dan untuk yang bersedia mampir, author ucapan terimakasih banyak serta maaf jika buku author ini tidak begitu menarik untuk kalian. Jangan lupa kritik dan sarannya...Thanks a lot, Guys. And happy reading....
Wajah Nathan dan Talia terlihat murung setelah mobil Michel putar balik."Anak-anak, zoo saat ini sedang sangat padat. Ayo kita cari tempat liburan lain. Bagaimana?" Michel menawarkan."Kolam renang saja, daddy." Nathan menjawab lebih dulu."Sepertinya tempat itu juga sangat ramai saat ini, Nathan. Kita pulang saja ya? Kita main ke kolam belakang. Nangkap ikan mau?" Michel terpaksa membiarkan Nathan dan Talia masuk ke kolam belakang rumah mereka yang banyak ditempati oleh ikan."Oke, daddy." Jawab Nathan lagi sedang Talia diam merajuk."Talia, kita buat kue yuk. Kak Ayu bisa buat cake loh." Ayu berinisiatif membujuk Talia.Talia menatap lama Ayu guna memastikan kebenaran yang Ayu katakan."Cake jenis apa yang Kak Ayu bisa buat?" "Brownis, kamu suka brownis?" "Oke, kita buat cake saja."Jadilah hari ini keluarga Michel dan Diana hanya berlibur di rumah. Sesampainya di rumah, Michel langsung membawa Nathan ke halaman belakang rumah yang mungkin Nathan belum pernah lihat sekali pun. Se
Sore hari.Sudah saatnya Nathan dan Talia kembali ke asrama. Sama seperti sebelumnya, Michel, Diana dan Ayu ikut serta mengantarkan Nathan dan Talia ke asrama.Jika sebelumnya mereka ke asrama membawa banyak barang, kali ini mereka tidak membawa apa-apa selain makanan ringan untuk Nathan dan Talia.Tidak ada raut wajah kesedihan yang tampak dari wajah kedua anak Diana tersebut.Sesampainya di depan asrama, Nathan dan Talia menyuruh orang tuanya untuk segera pulang dan menolak permintaan orang tua mereka yang ingin mengantarkan mereka ke kamar. Mungkin mereka akan menangis karena sedih harus berpisah lagi dengan orang tua mereka. Itu sebabnya mereka tidak ingin melihat orang tua mereka pergi.Lagi pula, mereka juga senang berada di sekolah dan bermain bersama teman dan guru mereka."Mommy dan daddy pulang saja. Kami akan masuk ke kamar kami sendiri." Talia berjalan masuk ke gerbang asrama dan melambaikan tangan ke arah orang tuanya diikuti oleh Nathan. Diana dan Michel juga melambaika